BAB 4√

1.2K 116 3
                                    

Ini gak ada yang mau follow aku kah? 😭

Ini gak ada yang mau follow aku kah? 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Sudah 3 bulan Hara menjalani hari-hari di sekolah baru, berati 3 bulan lagi bocah itu akan menyelesaikan high school-nya.

Selama satu bulan terakhir, Elang sama sekali tidak mengunjungi atau sekedar bertanya kabar via telepon.

Hanya Mario yang rutin menghubungi Hara.

Hari ini Elang sangat penat dengan urusan kantor, dia butuh hiburan,
dia butuh seks.

Karena sejak 3 bulan terakhir Elang belum melakukannya lagi, dia tidak
berhasrat karna isi kepalanya dipenuhi oleh pekerjaan dan bocahnya.

"Aku butuh seks, siapkan seperti biasa."

Mario terkejut dengan permintaan Elang. Pasalnya, sejak kehadiran Hara, Tuannya tidak pernah meminta hal semacam itu lagi.

"Tuan, mengapa anda menginginkan jalang? Bukankah sudah ada Tuan Hara?"

"Apa yang kau katakan? Aku bahkan tak ingat memiliki peliharaan seperti
bocah itu."

"Maaf, Tuan. Saya pikir Tuan sudah menyentuhnya."

"Aku tidak tertarik. Mendengar suaranya saja bisa membuat tekanan darahku meningkat, kau pikir aku bisa bergairah melihatnya?" Elang mengendurkan dasinya yang terasa mencekik leher.

"Dia bahkan masih 17 tahun, sedangkan aku laki-laki matang berusia 31 tahun. Apa aku terlihat seperti pedofil di matamu? Bagaimana otak pintarmu
itu bekerja?" sarkasnya lagi.

Tapi bukan Mario namanya jika dia tidak memiliki argumen.

"17 tahun sudah masuk usia legal untuk melakukan hubungan seks, bahkan anak jaman sekarang sudah ada yang melakukannya saat usia mereka 15 tahun. Tapi baiklah, saya akan menyiapkan seperti biasa."

Mario keluar seraya menekan panggilan di ponselnya.

"Halo, Paman?" Sahut bocah di sebrang.

"Tuan Muda, apa yang sedang anda lakukan?"

"Aku sedang mempelajari rekapan materi yang Paman berikan padaku. "

"Bagus! Sudah sejauh mana anda memahami semua itu?"

"Kurasa aku sudah bisa mempraktekannya, mungkin si tua bangka itu langsung terangsang ketika melihatku." jawab Hara mantap.

"Benarkah? Bagaimana jika kita uji coba hari ini? Apakah anda siap? "

"Sangat siap, Paman! Ayooo, antarkan tua bangka itu ke sini! "

Sugar Uncle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang