31 - kehancuran Kanaya,

24 7 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and
Follow
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.

Fokos kemasa depan, jangan
pernah menoleh kebelakang.
Karna gak semuanya harus
disesali. Terkadang memang
harus dilepaskan.

- Abyan Pradipta Narendra -

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Kara menghentikan dorongannya tepat disamping brankar gadis yang masih tertidur pulas.

"Kanaya masih dalam pengaruh obat bius," ucap thalia memberitahu.

Setelahnya, mereka keluar dari sana. Menyisakan abyan dan keheningan yang menyelimutinya. Memandang wajah cantik itu saja sudah sangat menyenangkan bagi Abyan.

"Sekarang kamu aman sayang," bisiknya. Menyingkap helaian rambut yang menutup wajah cantik Kanaya, melepaskan lonjakkan kerinduan yang terpendam.

"Aku janji gak bakalan ceroboh lagi. Aku bakalan jagain kamu dua puluh empat jam," ucapnya sungguh sungguh.

Abyan menghembuskan napas pelan
"Maaf, karna aku kamu jadi kayak gini." Kedua tangannya menggenggam tangan gadis itu erat, sesekali mengecupnya lembut.


"Nay," panggil Abyan mencicit pelan.

Dia kembali tersenyum sebelum kembali membuka suara lemah "Hati aku rusak, mungkin hidup aku gaakan lama lagi." Lirihnya berbisik. 

Entah kapan Abyan akan mati, yang jelas dia akan pergi setelah berhasil membahagiakan gadisnya. Meskipun, kanaya tak mungkin mendengar penuturannya barusan. Setidaknya, Abyan sudah mengatakan yang sebenarnya.

Itu cukup membuat hatinya lega.

"akan aku habisin sisa hidup aku hanya untuk mencintai kamu cantik,"

*****

Pagi yang begitu cerah menyapa keduanya. Abyan mendorong kursi roda yang kanaya gunakan menuju taman rumah sakit.

Padahal anak anak edelsteen sudah melarangnya. Mengingat keadaan Abyan yang baru saja melewati masa kritisnya juga pastinya membutuhkan istirahat yang cukup.

Namun Abyan, siketua keras kepala tak bisa dihentikan.

Abyan rela berjalan kaki hanya karna ingin membawa Kanaya ketaman itu. Padahal, kakinya juga mengalami luka.

12.12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang