32 - asing,

30 9 1
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and
Follow
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.

Orang tulus sulit untuk pergi, namun perginya orang tulus mustahil untuk kembali.

- Abyan Pradipta Narendra -

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Tangisnya semakin mengencang, cedera dikakinya belum sembuh namun kini malah diinjak tanpa ampun.

Tiba tiba saja kedatangan anak anak edelsteen mengejutkan mereka.

Keempat anak edelsteen membantu Kanaya berdiri, belum sampai mereka berhadapan dengan abyan. Mereka berlarian pergi.

Abyan memeriksa tiap jengkal tubuh gadis mungilnya.

"Ada yang sakit?" Tanyanya, ia menyorot khawatir pada kekasihnya.

Namun sebaliknya, ia mendapat tatapan tak mengenakkan dari gadis didepannya. Kanaya seperti sangat membencinya sekarang.

"Jangan sentuh gue!" Berontak Kanaya mendorong Abyan menjauh darinya.

"Maaf nay," gumamnya rasa bersalah menyelimutinya.

"Kata maaf gaakan mengembalikan kebahagian gue, ini semua salah lo. HIDUP GUE HANCUR KARNA LO!" teriak Kanaya menunjuk wajah Abyan tajam.

"Puas Lo ngeliat gue kayak gini? Lo bukan cuman ngehancurin Fathan, tapi juga gue!" Isak kanaya hancur.

"Seandainya aja gue gak ketemu sama Lo, HIDUP GUE PASTI GAAKAN KAYAK GINI!" tangisnya benar benar pecah. Semua kekesalan yanh terpendam Kanaya keluarkan pada laki laki didepannya.

Keributan itu, menarik banyak mata orang orang. Abyan meraih pundak kanaya "nay," cicitnya mempertipis jarak diantara keduanya.

"Jangan sentuh gue! Sebelum ketemu Lo, hubungan gue sama Fathan baik baik aja, ini semua salah Lo brengsek!" Cecarnya tak dapat ditahan.

Anak anak edelsteen diam, ini bukan saatnya mereka untuk ikut campur. Adakalanya mereka juga harus diam dan mengerti keadaan.

Pada akhirnya pertahanan Abyan runtuh.

"Lo egois kalo cuman menganggap semuanya kesalahan Fathan, tanpa Lo sadari, Lo adalah orang terjahat disini!" Gadis itu menangis sesenggukan, tanpa Kanaya tau tangisnya benar benar melukai laki laki itu, tanpa Kanaya sadar, Abyan juga sama hancurnya dengan dirinya. Tanpa Kanaya tau, Abyan juga menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 15 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

12.12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang