Kebebasan

4.1K 293 14
                                    

Angga bertopang dagu, melihat tingkah Lio yang seperti anak kecil yang habis dimarahi, memilin ujung hoodie yang dikenakannya terlihat begitu kedodoran di tubuh kecilnya. Sedangkan Ghiffa, remaja itu bersedekap dada, netra kelamnya menatap Lio dengan datar.

Setelah terbangun tadi, belum ada yang membuka bicara apapun antara mereka bertiga. Lio menciut dengan sikap yang dikeluarkan oleh kedua sahabatnya, menghabiskan sepiring nasi dengan begitu ogah-ogahan yang diantarkan oleh pelayan. Dan sunyi mengambil alih suasana.

Helaan nafas bisa Lio dengar dari Ghiffa, remaja tanggung itu memperbaiki posisi duduknya dan siap untuk mengintrogasi si biang khawatir.

"Lo selama dua hari ini kemana aja? Ditelepon nggak diangkat, di whatsapp juga nggak dibalas. Pulang-pulang penampilan kek gembel gini" Ghiffa berusaha bertanya dengan santai, sedikit saja salah bicara, amarahnya bisa meledak. "Lo tau nggak sih, kita tuh khawatir sama lo, Lio" nada bicaranya sedikit meninggi, membuat yang menjadi sasaran menunduk dalam, membasahi sedikit bibirnya, Lio berusaha merangkai kata, cepat tapi bisa dimengerti oleh mereka berdua.

Angga menggeleng memberi kode pada Ghiffa jangan terlalu keras dan menekan. "Darimana aja?" Lembut tapi penuh tuntutan jawaban, Lio mengangkat pandangannya, dan matanya bergantian bertubrukan dengan milik netra kedua sahabatnya itu.

Mengulum bibir, Lio berusaha menetralkan degup jantungnya. "Pertama, gue minta maaf udah buat kalian khawatir. Tapi ini terlalu pelik dan dikit ribet, jadi please jangan potong ucapan gue!!" Tekannya dan hanya dibalas dengan anggukan oleh keduanya. "Waktu dua hari lalu, sebenernya gue malas ke sekolah, dan gue juga kurang fit, mau minum obat eh obatnya malah abis. Jadinya, dengan terpaksa harus beli ke warung." Jedanya, untuk mengambil nafas. Berbicara seperti ini sedikit menguras tenaganya. "Belum sampai warung, gue dijegal sama tiga preman yang selalu kita temuin tuh, terus--"

"Jangan bilang lo diculik sama mereka? Right!!"  Seloroh Angga dengan menggebu-gebu, Ghiffa mendengus, sudah dibilang jangan memotong ucapan Lio eh Angga malah melanggar. Pasti abis ini ada yang ngambek.

Lio memejam, menahan kesal yang bergejolak. Moodnya bicara sedang naik-turun. Sedangkan sahabatnya ini, malah menambah kesan malasnya. "Udah. Gue. Bilang. Jangan. Potong. Ucapan. Gue. Erlangga Argapraja" cengiran tidak berdosa Angga perlihatkan, mengangkat tangan dan membentuk tanda peace. Mengunci mulut dan memberi gesture membuang sebuah kunci. "Hampir aja gue mati ditangan mereka, badan gue lemes banget. Mau kabur, merekanya ngekunci pergerakan gue kenceng banget nih" adunya, sambil memperlihatkan dagunya yang sedikit terluka dan lengannya yang sedikit lebam. Walaupun terkejut, mereka berdua tidak ingin membuka suara terlebih dulu.

"Tapi tiba-tiba, ada yang nolongin gue, macam pahlawan kesiangan tuh. Preman yang hampir nonjok gue dia bikin babak belur, apalagi pergerakannya cepet beut bjirr. Tapi gue nggak bisa liat secara jelas, soalnya nih pening pala nggak bisa diajak kompromi." Mengambil nafas, Lio akan meringkas bagian ini, dan semoga kedua cecungut itu bisa mengerti dan tidak perlu meminta maaf.

"Oke, yang ini bakal gue singkat,  sesingkat mungkin. Gue harap kalian ngerti dan nggak bakal nanya yang macam-macam lagi." Mengganguk itu yang jawaban Lio dapatkan.

"Gini....





























....... Akhirnya gue kabur lagi dan nggak tersesat di hutan. Jadi tadi yang lo bilang gue macam gembel itu, yah bagian usaha gue untuk nyelamatin diri dari mereka. Pokoknya kita nggak usah ngehirauin mereka lagi deh!!" Jelasnya, lirikan sinis kearah Ghiffa.

Angga sampai menganga tak percaya, Lio sudah mengenal dan masuk dalam kawasan mansion Alexander? Dan perihal tentang bagian keluarga? Artinya asumsinya selama ini berarti benar!! Matanya tidak sengaja bersirobok pada mata Ghiffa seakan berkata "apa gue bilang!!" Dengan gerakan bibir tapi masih bisa dimengerti oleh sang lawan.

Arlio Pradipta AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang