18

962 82 6
                                        

Flashback on

"Apa kamu tidak menyadari perasaan ku selama ini? Bahkan semua yang aku berikan? Perhatian ku waktu ku dan kasih sayangku aku utamakan untukmu. Tapi apa balasan yang kamu beri untukku? Kenapa kamu menerima cintanya hah?

"Lihat di dalam botol kecil ini terdapat obat perangsang yang sudah aku siapkan untukmu. Malam ini akan menjadi malam yang sangat indah untuk kita." Seorang pemuda memandang foto pemuda manis yang terdapat di ponselnya dan mengajaknya berbicara untuk meluapkan isi hatinya.

"Ini adalah jalan satu-satunya untuk kita, aku akan menjadikanmu milikku selamanya bahkan aku tidak peduli dengan dia yang sudah mengikatku dengan cicin ini." Pemuda itu segera melepas cicin yang berharga bagi keluarga kecilnya dia tidak ingin melanjutkan kebohongan ini lagi. Dia harus mendapatkan hati seseorang yang ia cintai.

"Apa yang kamu rencanakan untuk felix? Apa kamu lupa dia siapa?"

Pemuda itu tidak sadar dengan kehadiran jisung. Pemuda yang menyeruapi tupai itu mendengar semua yang seseorang itu katakan semua. Bahkan jisung tidak habis pikir selama ini ia menganggap semuanya baik-baik saja dalam hubungan mereka tetapi apa yang terjadi? Kenapa selama ini jisung tidak menyadarinya?

"A-aku k-kau sa-sal-lah mende-ngarnya ya- ya ka-kau salah de-ngar."

"Aku tidak salah dengar. Aku mendengar semua yang kamu rencanakan. Dimana kamu yang aku kenal ?"

Pemuda itu panik karena rencana dan rahasianya diketahui di waktu yang tidak tepat. Dengan cepat ia mengambil suntik yang sudah ia isi dengan obat bius lalu ia arahkan ke pemuda  yang ada di depannya tanpa tunggu lama ia langsung menyuntikkan obat bius itu.

"A-apa ya-yang telah kau lakukan?" Perlahan pandangannya mengabur dengan hitungan detik pemuda itu tidak sadarkan diri.

"Maafkan aku jisung aku harus melakukannya .

Pemuda itu membawa jisung pergi dan tak lupa menghubungi seseorang untuk segera menghampiri mereka.

Jisung berada di ruangan yang sedikit gelap tubuhnya terikat dengan ia berbaring diranjang. Kedua tangannya di borgol disetiap sisi ranjang begitupun kedua kakinya yang terikat dan mengangkang. Tubuhnya kini telanjang bulat menampilkan lekuk tubuhnya yang sangat indah dan juga bersih tanpa cacat sedikitpun. Mata jisung masih tertutup karena ia masih tidak sadarkan diri karena obat bius.

Beberapa menit jisung sadar dengan perlahan ia membuka matanya. Pemuda itu merasa pusing, perlahan ia menyadari bahwa tubuhnya tengah telanjang tanpa sedikitpun sehelai kain menutupi tubuhnya. Dengan kondisi yang seperti ini membuatnya panik lantaran ia tidak mengingat apapun setelah kejadian dimana pemuda itu disuntik.

"Tolong. Aku dimana?"

"Tolong kak ino tolong jisung. Jisung takut."

"Siapapun tolong aku." Jisung terus berteriak meminta tolong ia juga sempat memanggil seseorang yang sudah menyuntiknya tadi.

"Tolong-

"Oh kamu sudah bangun sayang?"

"A-ayah... To-tolong jisung ayah."

Ayah jisung berjalan ke arah sang anak dan duduk di sampingnya. Lelaki paruh baya itu membelai pipi sang anak lalu mengcup kening jisung lama dengan air mata yang tiba-tiba keluar dari matanya.

"Maafkan ayah. Ini demi masa depan keluarga kita sayang, ayah juga membutuhkan kekuasaan ini."

Jisung yang tidak mengerti hanya bisa menatap penuh agar sang ayah menjelaskan maksud dari perkataannya. Hingga beberapa detik jisung membulatkan matanya saat melihat dua suntikan yang ada di tangan ayahnya.

Ayah jisung menyuntikkan satu jarum yang berisi obat perangsang sedangkan yang satu berisi narkoba yang sudah ia racik untuk sang anak.

"Shhtt a-apa yang a-ayah lakukan padaku?"

"Maafkan ayah." Kini kedua obat itu telah ia masukkan ke dalam tubuh sang anak. Ayah jisung menunggu reaksi yang dirasakan oleh sang anak meski pemuda itu terus merancau agar ayahnya melepaskan semua borgol ditangan dan kakinya itu hanya di anggap angin lalu.

Hingga beberapa menit tubuh jisung mulai bereaksi. Tubuhnya menggeliat kepanasan dan terus membicarakan hal-hal kotor untuk ayah dan dirinya.

"A-ayah ini panas... Tolong sentuh a-aku ayah."

"Tidak sayang. Aku akan memberimu seseorang yang jauh lebih berhak mencicipu tubuhmu ini. Ayah tidak ingin terlalu berdosa dengan tega menyetubuhi anak ayah sendiri." Ayah jisung segera melepas borgol  yang ada di tubuh sang anak.

"Panas dan sakit ayah ahhh." Setelah terlepas semua jisung terus merancau dan menyentuh tubuhnya secara bergantian.

"Aku mencintaimu nak. Maafkan ayah."

"A-ayah jahat shht pa-daku. Ayah te-ga melakukan hal rendahanhhh sepertihh ini pa-pada anakhhh sendiri hahhaha."

Ayah jisung keluar dari kamar sang anak lalu menguncinya kembali. Bahkan ia tidak peduli dengan rasa sakit dan tidak nyaman di seluruh tubuh anaknya.

Beberapa saat seseorang yang menjadi sekertaris pribadi dari seseorang menteri di kota itu datang menghampiri jisung. Sudah sejak lama seseorang itu mengincar anak dari dokter autopsi senior yang jejak kepintarannya diturunkan pada sang anak. Seorang ayah layaknya bekorban untuk anak-anak nya kan? tapi apakah dengan kekuasaan dan keegoisan untuk membuatnya semakin jaya dimasa tuanya itu juga bisa dikatakan sebuah pengorbanan?

Seseorang itu menatap lapar ke arah tubuh jisung dipenuhi peluh yang membuat tubuhnya mengkilat dan basah. Wajah yang memerah membuat nafsu seseorang itu semakin besar. Tanpa basa-basi seseorang itu melepas seluruh kain yang tengah menutupi semua bagian tubunya.

"Pa-paman ahhh jangann menyentuhku."

Seseorang itu tidak peduli dengan apa yang jisung katakan meski air matanya terus mengalir dan juga rasa sakit hati karena mengingat takdirnya yang begitu mengerikan. Memberikan tanda disetiap inci tubuhnya membuat jisung semakin menggelinjang merasakan nikmat dari sentuhan itu. Obat perangsang itu bekerja dengan sempurna, meski hati dan pikirannya menolak tetapi tubuhnya menginginkannya lebih.

Peluh dan putih kenikmatan yang keluar dari tubuh keduanya. Jisung menangisi dirinya yang begitu rendah dan kotor karena ia menerima semua yang lelaki itu lakukan padanya. Meski menolak lelaki itu terus menidurinya beberapa kali tidak peduli dengan jisung yang hampir tidak sadarkan diri dengan tega lelaki itu menyiram wajah pemuda itu dengan air yang sangat dingin membuatnya ia tersadar kembali.

Tidak hanya satu orang. Seseorang yang mempunyai jabatan sebagai Jendral juga ikut andil dalam mencicipi tubuh jisung yang sudah dipenuhi dengan tanda dari seorang bajingan yang menjabat menjadi asisten pribadi dari menteri di kota itu. Tidak lupa memberikan sebuah tanda gigitan di paha dalam jisung lalu memberikan obat bius yang membuat seseorang tidak sadarkan diri diwaktu yang lama. Obat-obatan terlarang juga ia berikan dengan terpaksa pada jisung membuat dirinya mengalami over dosis diwaktu yang cepat.

Setelah selesai dengan kenikmatan yang sudah mereka lampiaskan. Entah sejak kapan kini keduanya sudah membawa Lee Know yang tidak sadarkan diri karena alkohol yang ia konsumsi. Seluruh pakaian Lee Know diberi tanda selayaknya ia tengah selesai melakukan hubungan intim dengan kekasihnya. Tidak lupa cairan jisung mereka oleskan di kejantannya dan juga tubuh Lee know, setelah itu mereka menidurkan Lee Know disamping sang kekasih yang sudah tidak sadarkan diri.



Flashback off










Tbc.






Hayyyyy maafkan aku yang nulisnya bar bar sekali. Tapi ini hanya cerita fiksi yang bertujuan untuk menghibur para pecinta wp.

Selamat membaca... Sekarang kalian tau kan siapa saja oknum dari kasus ini... Byee 👋👋👋👋👻














A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang