40 sadness

442 50 1
                                    

JANGAN LUPA UNTUK LIKE OKEH GUYSBAGAIMANA CERITANYA SERU ATAU TIDAK ?HEHEHE OKEH KARENA SAYA TIDAK BISA MERANGKAI KATA-KATA YANG BAIK LANJUT AJA COK, 🥴SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA UNTUK LIKE OKEH GUYS
BAGAIMANA CERITANYA SERU ATAU TIDAK ?
HEHEHE
OKEH KARENA SAYA TIDAK BISA MERANGKAI KATA-KATA YANG BAIK LANJUT AJA COK, 🥴
SELAMAT MEMBACA

Tepat pukul 12 malam saat ini Jennie masih terjaga dengan menunggu Lim di ruangan tv tepatnya di apartemen Lim, gadis itu terus menerus berusaha untuk menghubungi Lim yang sedari tadi tidak mengangkat telepon nya karena memang ponselnya berada di mobil Lim, sedangkan dirinya pergi dengan jeo-Seok menggunakan mobil jeo-Seok.

Jennie yang selalu gelisah karena dirinya tidak tahu Lim pergi kemana.
Dirinya duduk dan berdiri kemudian mondar-mandir tidak jelas sambil memikirkan kemana Lim pergi.

"Hauch apa dia marah padaku och??

"Ani, tidak mungkin, seharusnya aku yang marah Haissss.
Ucap jennie dengan kesal sambil mondar-mandir kemudian tak senagaja pandangan mengarah ke ruangan yang tak pernah ia masuki.

"Apa itu ruangan kerjanya?
Tanya Jennie lada dirinya sendiri, ya selama tinggal dan sering ke apartemen Lim dirinya tak pernah masuk ke dalam ruangan kerja Lim yang ad di bawah karena Jennie lebih sering menghabiskan waktu di kamar dan di ruang tv bersama Lim selama ini.

Kini Jennie berjalan ke arah ruang tersebut dengan membuka pintu ruangan itu yang tidak terkunci.

Kini Jennie berjalan ke arah ruang tersebut dengan membuka pintu ruangan itu yang tidak terkunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*

*

*

"Ada apa?
Tanya jeo-Seok saat Lim mencoba untuk mendengarkan suara sejong dari Radius yang cukup jauh dengan kemampuan pendengarannya. Namun sayang Lim tidak dapat mendengar suara sejong sama sekali.

Hingga saat Lim mencoba untuk memejamkan matanya kemudian berfokus untuk mencari keberadaan sejong dari kekuatan pendengarannya dan feeling justru pria itu terjatuh dengan berlutut saat berada didepan jeo-Seok yang bingung saat melihat Lim, yang memegangi dadanya yang terasa sakit seperti tertusuk.

Hal itu membuat jeo-Seok berjongkok dan memegang bahu Lim
"Wae, kau kenapa tuan limario-ssi?
Tanya jeo-Seok yang panik melihat wajah merah Lim dengan urat-urat leher dan wajahnya terlihat jelas jika pria itu sedang merasakan sakit yang luar biasa.
jeo-Seok juga dapat melihat partikel-partikel kecil yang terbang keluar dari tubuh Lim.

BELIEVE ME AND DON'T DOUBT ME ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang