EVERYTHING WILL BE OKAY (VEGASPETE)

dicari.

Pagi telah tiba, aktivitas mencari Vegas sudah di mulai kembali, Macau sosok yang sangat terpukul itu bersikeras untuk ikut dengan para tim SAR mencari Vegas ke sekitar suku pedalaman yang di curiga mereka semalam.

" Phii... Aku ikut na..." Macau berusaha membujuk Pete dengan mata yang masih sembab disertai demam.

" Macau... Phi tau kamu pengen cepet ketemu Vegas... Tapi kamu harus peduli sama kesehatan kamu... Gini aja, phi janji phi bakal turun bareng sama Vegas ya... Pegang janji phi" ucap Pete yang menaruh janji pada Macau yang berharap.

" Janji na?" Ucap Macau mengulurkan jari kelingkingnya nya lalu di balas oleh Pete.

" Janji!!"

Tidak lama mereka pun pergi mendaki kembali, kali ini mereka membawa warga lokal untuk berbicara dengan suku dalam karna suku tersebut menolak orang asing.

Tidak lupa dengan Pete, Porsche, kin, jom, Khun, pol, arm dan 3 teman Vegas dari LA ikut dengan tim SAR dan polisi, banyak juga relawan yang membantu jadi semakin banyak lagi peluang untuk Vegas ketemu.

VEGAS POV

Pagi hari udah tiba, gua mulai hari gua dengan berjemur di teras pemangku adat, gua masih belum menyangka kalo gua bisa yampe ke suku pedalaman Chiang Mai.

" Luk, sudah mendingan?" Tanya pak thami, pemangku adat disini.

" Sudah pak... Oh iya, kalo saya kembali ke luar suku kira kira kapan ya pak?"

"Kamu yakin sudah mendingan? Kalau kamu ingin segera pulang kamu bisa ikut yang pergi menjual hasil panen ke luar nanti siang" kesempatan emas enggak boleh gua sia siain, gua pengen pulang pengen ketemu Pete ehh mama tercinta maksudnya.

" Oke ja... Berarti siang ini saya ikut dengan mereka"

" Iya.. tapi hati hati ya... Kaki kamu belum terlalu membaik... Maaf ya kalo saya tidak bisa menghantarkan kamu ke luar suku... Karna aturan disini memang seperti itu" kata nya, padahal harusnya gua yang minta maaf dan makasih banyak karna berkat bapak bapak kemaren gua bisa selamat.

" Oihh pak, harusnya yang minta maaf saya sudah merepotkan dan terimakasih banyak telah membantu saya"

" Yasudah kamu bersiap saja, matahari sudah mulai naik, bapak beritahu yang lain dulu ya.."

" Khap pak, khopkhun khap"

Akhirnya gua bisa pulang, awas aja Lo Venice kalo gua ketemu lagi... Gua kurung Lo!

Yang lain nya udah kumpul di rumah pemangku adat sekarang giliran gua pamit sama semua penghuni suku yang baik Ama gua.

Sekarang kita mulai perjalanan sambil gua yang pincang Dikit, GK ngaruh lah, perjalanan ini kita butuh berjalan 3 kilo buat taklukin Medan jalan yang kurang bersahabat ini, gua jadi kurang yakin sama keadaan gua.

Singkat cerita kita udah menempuh jarak 2 kilo lebih, pas kita ada di persimpangan jalur di kejauhan gua ngeliat ada segerombolan pendaki rame udah kayak sekampung dia bawa.

Pas kita papasan gua liat ada tulisan polisi di baju nya, gua mikir apa gua bilang aja ya? Tapi kalo lagi tugas kan gua yang malu jadinya yaudah gua skip aja terus jalan sambil pincang pincang.

Enggak lama jalan dari kejauhan lagi gua liat pendaki lagi tapi kali ini kayaknya cuma 10 orangan gitu

" Wahh, sekarang hari apa dahh, banyak pendaki banget" dumel gua sambil terus jalan.

AUTHOR POV

Di perjalanan mencari Vegas meraka mengubah posisi mendaki dari yang tadinya tim SAR di belakang menjadi yang paling depan, warga lokal, polisi, teman temannya Vegas, relawan lalu media setempat.

"Ehh.. ehh.. Lo liat GK noh suku pedalaman?" Tanya pol yang berada di depan.

" Gimana mau liat Lo aja tinggi begitu" jawab Porsche yang ada di barisan ke 4.

" Yaudah sih, biasa aja... Noh liat, tanya GK sih ada orang nyasar GK ke daerah dia" ucap pol.

" Emang Lo tau bahasanya?" Tanya arm.

" Ya engga sih, kan ada warga lokal" jawab pol

" Udah... Ayok noh ketinggalan rombongan polisi mampus lu" Pete membuyarkan semua fokus teman temannya

" Iya dah" ucap pol melanjutkan langkahnya.

Ketika tersisa beberapa langkah dengan suku pedalaman yang sedang berjalan beriringan, mata Pete tertuju salah seorang pria yang ada di barisan tersebut entah kenapa ia tidak bisa berkedip sedetik pun.

Ketika pria tersebut melewati nya Pete reflek memanggil nama Vegas dengan lantang.

"VEGAS"

Sontak semua suku pedalaman memasang pertahanan dan siap siap menyerang, beruntung ada warga lokal di tim media jadi dia bisa menenangkan situasi nya menjadi damai.

" Pete Lo kenapa anjir, tiba tiba begitu" tanya jom di belakangnya.

" GK tau phi, tadi gua ngerasa Vegas ada di barisan suku itu"

" Ngawur, Lo kenapa GK istirahat aja di bawah... Jangan maksain kalo gini" ucap jom khawatir dengan keadaan Pete

" GK bisa phi, gua khawatir Ama dia" jawab Pete

" Yaudah ayo lanjut" ajak Porsche yang ada di depan Pete.

Mereka pun melanjutkan perjalanan nya hingga tidak terasa sudah sampai di puncak, tkp hilangnya Vegas, mereka rehat sebentar untuk mengumpulkan energi baru setelah itu ke suku pedalaman yang tepat ada di dasar jurang.

" Kalo kata Macau ada Venice disini, otomatis dia kalo turun ketauan lah di registrasi?" Tanya Khun.

" Kayaknya dia ilegal deh phi, liat aja ada GK carrier dia di sini?"

" Iya juga sih, tapi kok Venice bisa disini?" Tanya Khun lagi.

" Lagian juga gua emang GK pernah suka sama si Venice Venice itu, persetan dia anak Lo Pete, dia kalo dateng sambil bawa masalah" ucap Porsche yang belum bisa memaafkan kejadian kemarin.

" Kok jatohnya Lo ngehina anak gua ya? Udah lah, fokus aja nyari Vegas GK usah jelekin anak gua, dia GK sejahat itu ye KIMAK" ucap Pete lalu pergi meninggalkan yang lainnya

" Yah si anying malah ngambek, tolol" Oceh Porsche.

Sementara itu kin, jom dan 3 teman nya Vegas sibuk dengan dunia mereka lebih tepatnya mereka membicarakan kronologi hilangnya Vegas juga tapi menggunakan bahasa asing.