BERSAMBUNG....
Hubungan manis yang terjalin antara seorang mafia kejam dengan dokter manis,, akan tetapi terungkapnya tragedi kelam, sehingga membuat hubungan mereka berada diujung tanduk!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Kairi sudah siuman, kini ia hanya memperhatikan nicky yang sibuk dengan tumpukan berkas juga laptop dipangkuannya.
Merasa diperhatikan nicky melirik kearah Kairi. "Kenapa?? Gue tau gue ganteng!" Ujar nicky sembari membenarkan kacamata.
Dia menatap nicky dengan malas. "Dihh, gantengan juga gue!!" Balasnya.
Nicky tersenyum remeh, ia mendekati ranjang,Kairi memperhatikan itu, nicky berdiri tepat disampingnya. "Lo itu manis, cocok klo jadi ibu dari anak-anak gue... "
Matanya membola. "What the hell?? Anak? Lo kira gue cwe apa?!!"
Nicky terkekeh mendengar jawaban itu, ia mendekatkan wajahnya kewajah Kairi. "Kan blom dicoba??" Ucapnya sembari menatap wajah Kairi, lebih tepatnya bibir Chery yang begitu menggoda iman milik dokter manis di depannya ini.
Entah kenapa dirinya hanya diam ketika Nicky semakin mengikis jarak wajah mereka berdua.
BRAKK!!
Mereka berdua terkejut dengan suara pintu yang terbuka dengan kerasnya, sampai-sampai Nicky kehilangan keseimbangan hingga tanpa sengaja bibirnya mendarat dengan indah dibibir Chery Kairi yang dibawah kukungannya.
CUP...
Seolah waktu berhenti sejenak,tautan itu belum terlepas,lembut... Itulah yang Nicky rasakan.
"Astaga!! Bestie gue dikokop sugar daddy!!" Celetuk seseorang yang masuk tanpa mengetuk pintu.
Mereka sadar, dan langsung melepaskan tautan itu, Kairi membuang muka enggan untuk menatap Nicky yang membenarkan kemejanya.
"Maaf bos, kami sudah melarangnya masuk, tapi orang ini memaksa!" Adu seseorang dengan setelan hitam-hitam.
"Lo kenal sama dia??" Tanya Nicky pada Kairi, ia menganguki perkataan Nicky.
"Dia temen gue... "
"Duhhh sorry ya, gue ganggu waktu kalian!!"
Kairi menarik temannya itu. "Lo boleh keluar sebentar nggak??" Tanya kairi kepada Nicky.
"Oke." Jawab Nicky, ia pergi tak lupa membawa jas serta dompet.
Setelah Nicky pergi, temannya itu duduk disamping ranjang.
