bab.24

192 21 0
                                    

++++++

++++++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Dua minggu setelah kairi sadar akhirnya dokter mengizinkannya pulang, tentunya kairi begitu gembira karna bisa kembali kerumah.

Kini rine sedang merapikan pakaian dan barang-barang yang sempat dia bawa, kairi tidak diperbolehkan membantu, ia hanya bisa duduk diatas ranjang sembari memainkan ponselnya.

"Udah siap semuanya??" Tanya Alka.

Kairi menoleh kearah pintu dimana Alka berdiri, dan rine yang terlihat canggung mengingat, jika Kairi tidak setuju dengan hubungan mereka.

Jadi rine memutuskan untuk berdiri disamping Kairi, Kairi yang melihat itupun menarik nafas panjang dan turun dari ranjang.

Tak lama lergo dan Nicky datang, Kairi menggigit bibir dalamnya, sebelum ia mengatakan sesuatu.

Sekarang dia berdiri tepat didepan Alka, perbedaan postur tubuh terlihat jelas, dimana Alka yang bertubuh tinggi dan atletis, bahkan tinggi kairi hanya sebatas dada alka.

Alka menatap kairi yang sedari tadi hanya menunduk di depannya, hingga Kairi beralih menatapnya, hatinya bergetar, baru pertama kali ini dia menatap Kairi.

Lihatlah, bahkan alka kenal betul siapa pemilik mata itu, matanya begitu mirip dengan rine, teduh dan menenangkan, hidungnya yang mancung, persis seperti hidungnya sendiri, jangan lupakan bibir cherry itu, apalagi ketika Kairi mengulum bibirnya sendiri, alka jadi teringat dimana awal pertemuannya dengan rine, rine selalu mengulum bibinya ketika merasa gugup ataupun takut, ahh... Kenapa bisa Kairi begitu mirip dengan rine? Bukankah dia juga ayahnya? Lantas mengapa hanya hidungnya saja yang mirip dengannya??

Kairi masih diam, ketika melihat alka, ada perasaan yang sulit ia terima, dia ingin sekali memeluk alka, selama ini Kairi tidak pernah merasakan kasih sayang ayah, walaupun dulu rine mengaku ayahnya, tapi entah kenapa itu berbeda, Kairi malah merasakan kasih sayang seorang ibu dari rine.

"Daddy.... "

DEGH...

Dunia seakan berhenti, Kairi pertama kali memanggil alka dengan panggilan daddy, sebelumnya Kairi tidak pernah memanggilnya, dengan nama pun tidak.

"Makasih karna daddy udah donorin darah daddy buat Kairi. " Walaupun sedikit sulit karna baru pertama kali dia memanggilnya dengan panggilan itu.

Alka tersenyum, tanpa diduga, alka menarik Kairi masuk dalam pelukannya.

"Makasih juga, karna kamu udah panggil saya dengan panggilan itu, daddy seneng akhirnya bisa meluk kamu kai... "

Kairi tak bisa menahan air matanya, sungguh ini pelukan yang ingin sekali ia rasakan sedari dlu.

Cukup lama mereka berpelukan, hingga alka melepaskan pelukan itu dan menangkup kedua pipi Kairi dengan tangan besarnya.

 I Kill And You Heal •N&K•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang