bab.17

254 19 4
                                    

++++++

++++++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hari telah berganti, di pagi yang dingin ini, Nicky harus tidur dengan kairi yang berada dipangkuan nya, bukan tanpa sebab, itu semua bermula dari kairi yang mual-mual hingga tidak bisa tidur, dan berakhir tidur dipangkuan Nicky.

Nicky menaruh kairi kekasur, lalu masuk kekamar mandi, 15 menit kemudian, Nicky sudah selesai mandi dan turun kebawah menuju dapur.

Di dapur Nicky sedang membaca takaran susu, seorang maid menghampirinya. "Mau saya bantu tuan??" Tanya maid itu.

"Boleh." Nicky membiarkan maid yang membuat susu untuk kairi, dirinya hanya memperhatikan berapa sendok serta berapa banyak air yang harus digunakan.

Setelah paham, ia hanya manggut-manggut saja, hingga kairi keluar dari kamar.

Nicky tersenyum dan menghampiri kairi yang terduduk lemas disofa. "Masih mual??" Tanya Nicky sembari memijat bahu kairi.

Kairi hanya menggelengkan kepalanya. "Ini susunya tuan. "

"Ayo minum susunya, biar nggak lemes?!" Nicky membantu kairi memegang gelas, baru satu tegukan kairi sudah merasa mual.

Ia menutup mulutnya lalu lari ke wastafel. "Sayang jangan lari-lari!!" Nicky langsung menghampiri nya dan memijat tengkuk kairi secara perlahan.

"Hoek... Hoek... " Rasa mual yang begitu menyiksa, tapi tidak ada yang keluar sama sekali, kairi bahkan merasa tidak sanggup dengan semua yang dia alami diawal kehamilannya.

"Hiks, huwaaaa... " Kairi menangis, Nicky memeluknya, mengusap kepala kairi agar kekasihnya itu tenang.

"Nicky aku cape, hiks... Badan aku sakit semuaa, hiks... "

"Iyaa sayang, kamu kuat kok, kamu pasti bisa, ayo sini aku gendong? " Nicky menggendong kairi dan membawanya kekamar.

"Tuan Nicky perhatian banget ya sama nyonya?! " Ujar maid yang melihat perlakuan Nicky terhadap kairi.

"Namanya juga calon istri, lagi hamil pula, pasti di sayang benget lahh. " Timpal maid yang lain.

"Saya sama suami nggak pernah seromantis itu, mau saya mual-mual kek apa juga, nggak akan kaya tuan Nicky!" Cibir satu maid yang sudah menikah.

"Duhhh, yang sabar yaa,itu udah nasib kita jadi terima aja!" Sahut maid berbaju biru.

"Udah, ayo lanjut kerja!" Tegur senior mereka.

Kita tinggalkan para maid yang sedang mengadu nasib, dan beralih pada Nicky yang menatap sendu kepada kairi.

Walaupun dia senang karna kairi mengandung darah dagingnya, tapi tak dipungkiri jika dirinya juga mengkhawatirkan kesehatan kairi yang menurun semenjak berbadan 2.

 I Kill And You Heal •N&K•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang