23. Atmaja-Oliver!!

9 4 3
                                    

Suasana sore hari ini, terlihat tidak cukup baik, gemuruh petir terus bersautan, namun hujan tak kunjung menumpahkan segala keluh kesah nya.

Gadis yg terus menenteng koper dan satu tas di pundak nya kini memilih untuk beristirahat di sebuah halte yg ia lihat tak jauh dari posisinya.

"Sshh... Dingin banget sih!!" ucapnya seraya mengusap-usap kedua tangan nya.

Tangan nya kini terulur merogoh saku jaket yg ia kenakan. "Gua telepon Alex aja kali ya?" ucapnya menatap kontak remaja itu.

.
.
.
"Halo? Kenapa?"

"Lex!! Tolongin gua, gua di usir dari rumah!!" ucap Lizi saat Alexis menjawab pangilan telpon nya.

"Di usir? Kok bisa?"

"Liza, dia ngaduin semuanya ke nyokap gua!! Otomatis dia langsung emosi dan berujung gua diusir, bahkan semua fasilitas gua di cabut, termasuk sekolah gua juga!! Gua udah jadi gelandang sekarang!! Haha" ucap Lizi di akhiri dgn tawa hambar. Air mata nya luruh menatap kumpulan awan berwana abu-abu di atas langit. Suasana pun semakin dingin.

"Lo dimana? Gua jemput!!"

"Lo yakin?" ucapnya dgn senyum kecut, dirinya pikir Alexis tidak akan peduli.

"Iya!! Buruan!! Keburu hujan yg ada lo kedinginan!!"

"Gua di halte dekat Supermarket!! Dekat sekolah kok!!"

"Oke!! Lo tunggu gua!! Gua otw!!"

Tut....

***

"Tian!! Pulang ya!! Itu ada Auryn sama Laura yg jagain Zea!! Bunda mau ngomong sesuatu!! Tapi di rumah aja ya!" ucap Tia.

Yah saat ini Auryn dan Laura sudah datang kembali ke rumah sakit.

"Iya bund!!" ucap Bastian lalu beranjak meninggalkan Zea yg masih terus memejamkan matanya.

"Jagain Zea ya! Tante sama Bastian pulang dulu!! Besok kita kesini lagi!!" pamit Tia ke kedua gadis itu. Sedangkan Laura dan Auryn hanya mengangguk mengiyakan.

.
.
.
Setelah menempuh lima belas menit perjalanan kini Tia dan putra nya tiba di kediaman nya.

Keduanya kini duduk di ruang tamu. "Bunda mau ngomong apa?" tanya Bastian.

"Soal ayah kamu!" ujar Tia, hal itu langsung membuat Bastian terdiam. Sedangkan Tia dirinya berusaha menahan agar tidak mengeluarkan air matanya.

"Kamu pasti mau tau kan? Kenapa Ayah kamu gak mau ngakuin kamu?! Dan kenapa marga kamu mengikuti marga bunda?" ucapnya. Hal itu berhasil membuat Bastian menatap sang bunda dgn tatapan penuh pertanyaan.

"Alasan ayah kamu gak mau ngakuin kamu, itu bukan karena apa-apa sayang!! Kamu tau, huft.. Sebenarnya bunda gak mau ngasih tau, tapi kamu juga berhak tau nak!!" ucap Tia. Dirinya menghela nafas sebelum menceritakan semuanya.

"Sebenarnya ayah sama bunda dulu di jodohkan sama keluarga, tapi, ayah kamu menolak keras, bunda juga, tapi bunda gak berani untuk jujur, karena bunda takut sama kakek kamu!! Dan ayah kamu nekat, dia mau berhubungan dgn pacarnya waktu itu, berhubungan yg bunda maksud itu, hubungan yg seharusnya tidak dilakukan oleh semua orang jika tidak ada kaitan pernikahan!! Dan sialnya Ayah kamu baru tahu jika pacar nya itu ternyata sudah menikah dan tengah hamil satu bulan kala itu!! Dgn perasaan emosi Ayah kamu pulang, namun saat di jalan bunda ketemu sama ayah kamu, yg memang dalam kondisi pengaruh alkohol!! Dan di sana bunda tiba-tiba sudah tidak sadar kan diri, gak tau karena apa!! Tapi pas bunda sadar!! Bunda malah di kejutkan sama suatu kenyataan, bunda harus kehilangan mahkota yg selama ini bunda jaga!! Dan pelakunya ayah kamu sendiri!! Dari situ entah siapa yg mengadukan semua nya sehingga pernikahan bunda dan ayah kamu di percepat!! Dan sehari sebelum pernikahan, bunda baru tau jika bunda tengah mengandung kamu!! Yg usianya masih satu minggu!! Dan, setelah pernikahan, ayah kamu bilang ke bunda, dia tidak akan mau mengakui kamu sebagai anaknya, tidak peduli walaupun memang dia adalah ayah kandung mu!! Karena baginya itu hanya kesalahan kecil yg menghasilkan sesuatu yg tidak ia ingin kan..!!" jelas Tia, air matanya luruh dgn sendiri nya.

Sedangkan Bastian yg sedari tadi hanya diam mendengarkan, ikut meneteskan air matanya. Kenapa ayah nya begitu tega?! Bahkan di saat dirinya sendiri lah yg berbuat, dan malah tidak ingin mengakui nya, yg jelas-jelas darah dagingnya sendiri.

"Soal alasan kenapa marga kamu mengikuti marga bunda!! Itu semua, hasil dari perdebatan keluarga kala itu!! Dulu, nama yg keluarga buat untuk kamu bukan Bastian Theo Oliver!! Melainkan Rahenza Bastian Atmaja!! Namun ayah kamu menentang, dia tidak ingin kamu mengikuti marga keluarga nya, dan Alhasil bunda langsung angkat bicara, jika kamu akan mengikuti marga bunda saja!! Bastian Theo Oliver!! Dan semua keluarga setuju, satu hal yg bunda syukuri, semua keluarga sayang sama kamu!! Walaupun hanya Ayah mu yg tidak pernah menganggap mu ada!!" jelas Tia memeluk putra semata wayangnya itu.

Bastian yg berada dalam pelukan sang Bunda, langsung menumpahkan semau rasa sakit nya. Dirinya tidak menyangka jika ayah nya benar-benar tidak pernah menganggap dirinya ada. Padahal dirinya selalu meminta hal yg sama di saat ayah masih hidup, hanya satu, yaitu, ia ingin merasakan pelukan hangat dari ayahnya secara tulus!!

Namun itu semua hanya hayalan semata sekarang, tak ada lagi yg bisa dirinya harap kan. Percuma!! Ayah nya kini sudah tiada.

"Tian!! Bunda minta sama kamu!! Jangan benci sama ayah kamu!! Mau bagaimana pun dia ayah kandung kamu!! Karena dia, kamu bisa ada di dunia ini sayang!!" ucap Tia, pelukan semakin mengerat, air matanya terus berjatuhan.

Bastian hanya mengangguk, dirinya sudah rapuh dgn keadaan gadis yg ia cintai, dan sekarang? Dirinya semakin rapuh dgn kenyataan pahit dari Bunda nya. Jika memang sang Ayah tidak pernah mengharapkan kehadirannya.

***
"Jadi papi udah nemuin semua informasi tentang keluarga kandung aku?" tanya remaja laki-laki bernama Zean itu. Terlihat dari tatapan nya, tatapan penuh harap.

Sedangkan pria yg ia panggil dgn sebutan papi itu hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. Namun terlihat jelas tatapan sendu dari pria itu.

"Papi kenapa? Kenapa kayak sedih gitu?" tanya Zean, disertai dgn alis mengkerut.

"Kamu jgn sedih ya!!" ucap pria tersebut, hal itu berhasil membuat Zean semakin kebingungan.

"Kenapa pi?" bukan Zean melainkan sang istri yg tengah memangku putri kecil mereka.

"Keluarga Zean!! Orang tua kamu!! Keduanya sudah tiada!! Sedangkan adik kembarmu! Dia sedang terbaring koma di rumah sakit!! Itu semua akibat ulah kakek kamu sendiri!! Tuan Mark!!" jelas Pria tersebut. Dirinya semakin dibuat sedih, saat melihat respon putra angkat nya, yg hanya diam, dgn air mata yg luruh.

"Ze-zean pu-punya kem-baran?" ucap nya terbata-bata.

"Iya nak, kamu punya kembaran, namanya!! Xaviera Zeara Adelard!! Atau kerap si panggil Zea!! Untuk namanya yg dikenal banyak orang juga lain, dari informasi yg papi dapat dia hanya menggunakan nama samaran untuk menyelamatkan hidup nya!! Yaitu!! Alifa Zea Amanda!!" ucap pria itu.

"Alifa Zea Amanda!? Dia temen sekelas Zean pi!!"

——————————————————

Kata : 1058 kt..

Gimana guys?..

Waduh.. Satu teka-teki pecah.. Malah nongol keluarga Zea lagi...

Oh ya, bagus si kakek Mark langsung mati? Atau tobat dulu?

Kalau Author sih... Langsung mati aja-_- biar di bakar api neraka!!

Gak becanda (╥ω╥')

Oke jgn lupaaa voteeee senggg...

Yg vote masuk surga... Eaaa

Amin.. Deh semoga semua nya masuk surga ya......

⚠ Typo Bertebaran!! ⚠

Part belum direvisi!!!

See you next part!!!

🌸🌸🌸

𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} [𝚃𝚊𝚑𝚊𝚙 𝚁𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang