35. Cemburu Level Akut!

3 3 1
                                    

"Khem... Permisi!" 

"Bang Haider?!!"

"Loh? Kak Haider?!"

"BABANG GANTENGGGGG!!!"

...

"Halo! Zea apa kabar?" tanya pria tersebut. Usia nya baru memasuki 30 tahun itu justru masih terlihat jika dirinya masih berusia 20 tahun. Rahang tegas mata tajam kulit yg tidak terlalu putih maupun hitam, menjadi kesan jika pria itu terlihat sangat berwibawa. Di usia nya ke 30 tahun justru berhasil memikat banyak wanita, namun hanya satu yg menarik perhatian nya, walaupun dia tidak bisa memiliki nya.

Mau bagaimana pun dirinya sudah resmi menjadi suami orang satu tahun lalu.

"Baik kak! Kakak sendiri?" tanya Zea, bahkan gadis itu seketika berdiri dari duduknya sambil menampilkan senyuman yg bisa saja memikat semua kaum adam. Tanpa dirinya sadari, sedari tadi Bastian sudah mati-matian menahan agar dirinya tidak terlihat cemburu.

"Cemburu level akut ini mah!" bisik Arya ke Elva yg duduk di sampingnya. Karena mendapatkan bisikan spontan gadis itu melirik ke arah Bastian yg wajahnya sudah sangat tidak enak di pandang. Kusut poll!

Sedangkan Zea, gadis itu malah asik berbincang dgn pria bernama Haider Verizon Abraham itu. Kakak tiri dari Bobby Arhan Abraham.

Laura pun ikut, gadis itu jauh lebih antusias dari Zea yg hanya tertawa kecil melihat tingkat Laura yg sudah dirinya anggap kakak kandung sama seperti Auryn.

Sedangkan Arya, remaja itu malah asik gosip berdua dgn Elva, yg jadi topik pun tak jauh dan tak lain Bastian! Pewaris tunggal harta kekayaan keluarga Oliver.

"Cemburu, tapi gak berani bertindak, karena hanya sebatas temen!" ucap Arya berbisik ke sang tunangan.

"Bener kak! Kasian yah! Zea juga kenapa gak peka? Padahal mereka kayak orang pacaran, Bastian perhatian banget loh! Pas Zea dateng bulan, trus perutnya nyeri, kak Bastian yg bantu, di beliin Kiranti lah, di kompres lah! Kan aku jadi iri!" ucap Elva, yg lebih mendominasi jika dirinya tengah curhat.

"Jadi kamu mau di gituin juga? Nanti kalau udah halal ya! Takut khilaf aku!" ucap Arya santai. Hal itu justru berhasil membuat Elva melotot ke arahnya, medapat kan tatapan tersebut Arya terkekeh kecil sembari mengelus puncak kepala sang tunangan.

Sedangkan yg lain, mereka pada sibuk dgn pasangan masing-masing, kecuali Zean yg notabene nya pasangan nya beda kampus dengannya.

Bastian yg dari tadi cuman diam, kini langsung beranjak dari duduk nya tanpa sepatah kata pun, remaja itu pergi meninggalkan para sahabat nya. Semuanya saling pandang, dan setelah nya pandangannya tertuju ke Zea yg malah tidak sadar akan ke pergian Bastian, gadis itu masih asik dgn pria yg mereka tidak kenal, kecuali Laura, Zean, dan Zea.

"Si Bastian cemburu itu!" ucap Auryn.

"Zea!" panggil Auryn. Gadis itu langsung menoleh dan menghampiri sang kakak yg duduk di dekat suaminya.

"Kenapa kak?" tanya nya.

"Tuh Bastian ngambek kamu kacangin! Samperin gih!" ucap Auryn sembari menunjukkan posisi Bastian yg tengah berdiri sambil menatap benda pipih di tangannya.

Pandangan Zea beralih menatap sosok bertubuh tegap itu, seketika dirinya merasa bersalah karena dari tadi dirinya tdk pernah mengajak nya berbincang.

Dgn langkah pelan gadis itu mendekat, namun langkah nya terhenti kala dua temen nya yg berbeda fakultas dgnnya datang menghampiri Bastian.

"Hai kak! Boleh minta nomor nya?" ucap gadis dgn kebaya pink melekat di tubuhnya. Gadis yg berada di samping nya hanya tersenyum canggung, gadis dgn kebaya purple itu menundukkan kepalanya takut melihat tatapan datar dari remaja di depannya.

𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} [𝚃𝚊𝚑𝚊𝚙 𝚁𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang