BAB 4

76 8 1
                                    

Thom Jan Marinus Haye (Marinos)
Rafael William struick (Liam)
Nathan Noel Romeo tjoe Aon (Nathan)
Shayne pattynama (Shayne)
Jay Idzes (Jay)
Marselino Ferdinan (Leon)

Beberapa nama ada yang aku buat berbeda ya. Atau alias. Kalian bisa ingat-ingat diatas.  Terimakasih
.
.
.
.
.

"Aku William"

"....."

"Kita emang nggak kenal. Tapi aku tahu kamu"

Aruna bersidekap dada dengan kedua tangannya. Ia mengubah duduknya menjadi sedikit menyerong untuk menatap laki-laki disampingnya ini. Mari kita lihat apa tujuan laki-laki yang sok kenal dan sok dekat ini mengajaknya berbicara.

"Waow menarik sekali yah" Aruna tersenyum sinis.

"Informasi yang aku berikan padamu lebih menarik sebentar lagi "

Sialan! Aruna jadi penasaran. Entah kenapa sikap bodoh amatnya hilang begitu saja. Malah sikap kepo dan penasarannya yang terus melonjak naik. "Tell me Mr. William. Apa yang akan anda beritahukan kepada saya. Saya harap bukan informasi murahan"

Laki-laki bernama William itu terkekeh sedikit keras. Namun dengan cepat dihentikan. Ia meminum cairan merah di gelas yang dibawanya sebelum bibirnya kembali mengeluarkan suaranya, "Aku hanya penasaran seperti apa gadis yang dikencani Rinos. And i see you very interested seperti yang dia bilang"

Kini Aruna semakin menajamkan pendengarannya. Apalagi ketika nama sang kekasih ikut andil didalamnya. Apakah ia akan mendapatkan sesuatu yang selama ini ia cari-cari dari lelaki didepannya ini? Ataukah malah sebaliknya? Laki-laki ini yang mencari-cari seperti apa dirinya. Aaahss itu tidak penting. Yang penting ia harus pura-pura tenang sambil mendengarkan apa yang akan dibicarakan laki-laki ini. Semoga saja Rinos masih lama.

"Cukup menarik kamu bisa menjalin hubungan dengan Rinos hampir dua tahun. Pencapaian yang luar biasa. Dan kamu juga sangat berani ambil keputusan itu"

"Kenapa harus nggak berani"

"Kamu harusnya sadar kan banyak perbedaan yang masih belum kamu tahu?Gimana kalau tiba-tiba Rinos pergi meninggalkan kamu begitu saja?"

"Pertanyaan tolol! Aku bisa menyusulnya"

"Sepertinya kamu amat sangat mencintainya ya"

"....."

"Tapi masih ada perbedaan yang--"

"Perbedaan apalagi? Soal umur?"

"No! Ini bukan hanya tentang umur. I know kamu pasti belum tahu bagaimana Rinos dan masa lalunya. Karena dia bukan tipe orang yang suka mengumbar masa lalunya"

Double shit, Aruna benar-benar tertarik dan mungkin ia akan menemukan sedikit jawaban dari apa yang ia cari selama ini, "Sebenarnya tujuanmu bicara ini semua padaku apa?"

"Ayolah Aruna, kamu bukan orang tolol. Dan tujuan ku? Tentu saja untuk kebaikan kita semua. Kita satu team dan sudah tugas kita semua untuk saling bantu, support dan menjaga. Karena sedikit kesalahan yang terjadi pada masing-masing pemain akan berpengaruh pada kinerja kita. Kamu sudah jelas memahaminya kan?"

Okey, Aruna sedikit paham dan tahu itu. Tapi disini Runa sama sekali tidak menganggu Rinos. Ia juga tahu waktu dan keadaan jika Rinos sedang sibuk-sibuknya.

"Tujuan ku sebenarnya bukan hanya itu. Kurasa kamu juga perlu tahu siapa, apa dan bagaimana Rinos. Jika tidak aku beritahu maka sampai kapanpun Rinos tidak akan pernah memberitahu mu. Dan sudah jelas akan ada pertikaian baru. Bukan hanya antara kamu dan Rinos. Tapi juga kakakmu. Dan itu akan berakibat pada kinerja kita semua"

LOVELY LIAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang