Pukul lima sore lebih tiga menit, Aruna sudah menginjakkan kakinya di luar kantor. Setelah kerjaan menumpuk akibat long weekend kemarin Aruna harus dihadapkan oleh beberapa klien yang membludak dan dokumen-dokumen sialan yang harus Aruna rampungkan sesuai deadline nya.
Beruntung saja, hari ini Axcel si bos menyebalkannya tidak datang ke kantor. Jadi ia aman-aman saja ketika jam pulang. Ia tidak khawatir akan ada lembur dadakan ataupun meeting dadakan yang biasanya terjadi.
Aaah meskipun ia baru liburan kemarin rasanya Aruna masih butuh waktu panjang untuk me-refresh pikiran dan hatinya.
- beep beep-
Klakson mobil itu mengalihkan lamunan Aruna seketika. Dan dengan cepat Aruna berlari untuk segera masuk kedalam mobil hitam mengkilap itu. Pasalnya ia dan sang pengemudi sudah ada janji tadi pagi untuk bertemu saat ia pulang bekerja.Bibirnya pun tersenyum lebar saat dirinya sudah terduduk manis disamping kemudi.
"Hai!"
Suara serak itu yang pertama kali menyapa indra pendengarannya. Aruna sontak mengerutkan keningnya, "You okay Shayne?"
"Ya"
"Kamu sakit?"
"I'm okey Darling"
Refleks, Aruna mengarahkan telapak tangannya pada kening Shayne. Dan benar saja rasa panas itu langsung menyapanya, "Kamu udah gila ya Shayne?!!"
"Apa Run?"
"Kamu demam ini!"
"Aku baik-baik saja"
"Berhentiin mobilnya!"
"Kenapa? Kita belum sampai"
"Berhentiin aku bilang!"
Enggan berdebat dengan Aruna, akhirnya Shayne menuruti permintaan gadis itu. Ia menepikan mobilnya pada jalanan yang cukup sepi. Dan terlihat gadis langsung keluar memutari mobilnya. Membuka pintu kemudi Aruna menyuruhnya untuk bergeser tempat duduk.
"Geser! Biar aku aja yang nyetir"
"Aku nggak papa Darling. Serius. Aku masih mampu mengemudi bahkan keliling dunia sekalipun"
Pria ini benar-benar ya. Sakit, masih bisa juga bercanda. Aruna jadi gemas sendiri.
"Kita kembali ke Apartemen mu saja ya" Aruna berkata sambil mulai menjalankan kembali mobil Shayne untuk membelah jalanan.
"Jadi kita batal kencan?"
"Kencan apa?! Kita nggak kencan ya!"
"Kamu udah janji mau ngobrol soal yang kemarin kan Run "
"Ya. Tapi kan nggak harus di tempat luar. Di apartemen mu bisa kan? Kamu lagi sakit jadi aku nggak mau ambil resiko sakit mu tambah parah "
"Oh God! Run aku bukan bayi dan aku nggak selemah itu"
"I know Shayne. Aku hanya antisipasi aja"
"Okey ... Kalau maumu begitu yasudah. Kita ke apartemen ku"
"You have eaten?"
"Ya"
"Mau makan lagi? Kita bisa mampir beli makanan"
"No! Aku udah nggak berselera makan lagi"
"Masih jauh apartemen mu?"
"Didepan Run!"
Aruna sempat terkejut ketika Shayne menunjuk bangunan tinggi dengan beberapa lantai didepan sana, "Apartemen mu disini?"
"Iya"