Pengumuman Cinta

440 53 15
                                    

Seisi sekolah mendadak dikejutkan dengan pengumuman yang ditempel di mading, bahwa seluruh siswa kelas tiga akan menjalani tryout ujian akhir, setiap satu bulan sekali. Dan akan dimulai bulan depan.

Tidak hanya itu, dalam rangka meningkatkan kualitas akademik lulusan SMA Siraphat, pihak sekolah juga akan mengadakan kelas tambahan pada sore hari khusus untuk pelajaran Science, Math dan Bahasa Inggris.

Biasanya, tryout dan kelas tambahan akan dilakukan tiga bulan menjelang ujian akhir. Tetapi kali ini, baru awal semester sudah akan diadakan try out ujian. Tentu saja hal itu membuat kebanyakan siswa melayangkan protes, sebab merasa hal itu terlalu dini dan hanya akan membuat siswa menjadi tertekan.

Meskipun protes dari berbagai pihak terus dilayangkan. Namun, keputusan tersebut sudah disepakati oleh seluruh petinggi SMA Siraphat dan tidak bisa diganggu gugat.

Sejak saat itu, perpustakaan sekolah mendadak menjadi lebih ramai pengunjung. Hal itu yang membuat Lookkaew dan kawan-kawan, memutuskan belajar di ruang kelas dari pada berebut tempat duduk di perpustakaan.

Seperti biasanya, Lookkaew tidak hanya belajar sendiri, tapi juga sesekali membantu keempat temannya jika mengalami kesulitan. Prewa dan Thida mungkin masih bisa belajar sendiri, tapi dua makhluk lainnya yaitu Jenny dan Scene perlu penanganan lebih.

"Bisakah aku beristirahat sebentar? Otakku sudah panas dan mungkin akan meledak" Scene mengacak-acak rambutnya saat dia mulai mual melihat kumpulan soal dihadapannya.

"Meledak bagaimana, kau saja belum menyelesaikan halaman pertama" Jenny mengetuk lembar soal di hadapan Scene yang baru dikerjakan setengah di lembar pertama.

"Heii Nona... Kemampuan otak manusia itu mempunyai batasnya masing-masing--- Dan ini, lihat punyamu sendiri. Kau tidak jauh beda dariku" Scene balas mengetuk lembar soal milik Jenny yang juga masih banyak tempat kosong yang belum diisi jawaban.

Jenny mengetuk dahi sahabatnya dengan pensil, karena membuatnya terlihat sama bodoh. Padahal dimata ketiga orang lainnya yang ada dimeja itu, Jenny dan Scene sama saja.

"Awwww" Keluh si penerima pukulan, yang lalu dengan sigap mengangkat tangannya keudara dan siap menargetkan orang iseng yang duduk disampingnya.

"Heiii... Kalian selalu saja membuat keributan" Thida angkat bicara, dan berhasil menahan dua manusia dihadapannya yang saling melemparkan pukulan.

"Kalau kalian lelah, berhentilah... Tapi jangan membuat profesor kita merasa terganggu" Tambah Thida sambil mengencangkan tatapannya.

Lookkaew yang sedari tadi fokus dengan rangkuman materi fisika, hanya bisa terkekeh mendengar Jenny dan Scene dimarahi Thida.

Kelima sahabat itu kembali fokus dengan lembar soal masing-masing, sampai sesaat kemudian beberapa siswa lain yang juga ada di kelas mendadak beranjak dari tempat duduknya dan berhamburan meninggalkan ruang kelas. Scene dan Jenny saling melempar tatapan, saat empat orang siswa jangkung dengan langkah arogan memasuki kelas.

"Prewa..." Sahut Jenny memberi kode pada sahabatnya agar melihat siapa yang datang.

"Hmm?" Prewa menoleh ke belakang dan terkejut saat Noon dan kawan-kawannya sudah ada di dalam kelas dan berjalan menghampiri meja kelima siswi yg sedang belajar bersama itu.

Kelima pasang mata yang tadinya menunduk dan mengerjakan soal, kini menatap lekat gerombolan siswi yang datang.

Empat pembuat onar paling fenomenal Siraphat International High School. Tidak diragukan lagi, dengan seragam mereka yang berantakan, lengan yang dilinting, tampak kaos polos hitam dibalik seragam putih yang tidak dikancingkan.

Class of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang