Bangkit Untuk Jatuh Lagi

347 39 14
                                    

Anda sengaja meninggalkan Noon. Alasannya, tentu saja agar Noon tidak memaksa untuk ikut mencari Sand. Apalagi, setelah Anda menemukan sesuatu yang janggal dengan GPS yang dipasang di motor Sand.

Terakhir kali, Anda melihat motor Sand terparkir di dekat pantai. Tapi anehnya, GPS yang harusnya diam, karena menempel di motor Sand, malah bergerak menjauh dari Pantai.

Dengan modal alat pemandu di ponsel Anda. Dia mengikuti kearah titik GPS. Jangkauannya memang tidak terlalu akurat. Tapi kalau sesuai dengan yang ditunjukkan maps di ponsel Anda, harusnya ada di sekitar Anda sekarang.

Sebuah gedung sekolah yang tidak terpakai. Sepertinya memang sudah lama ditinggalkan.

Baru saja mau melangkahkan kaki ke tempat itu. Tiba-tiba saja Anda melihat Atom berjalan sendirian. Anda langsung saja menghampiri Atom.

"Atom!!!" Seru Anda

Anak yang dipanggil berhenti, dan menatap Anda yang sudah berdiri dihadapannya. Anda sama sekali tidak mengerti kenapa tatapan Atom begitu kosong.

"Kau kenapa sendirian disini? Dimana Sand?" Tanya Anda beruntun.

Tapi, Atom masih diam mematung.

Anda menggoyangkan lengan orang yang melamun, "Atom?!!"
 
 
"Dimana Sand?"

"Sand--- Dia... Sand aneh sekali..." Katanya terbata-bata, bibirnya gemetar.

"Aneh bagaimana?"

"Dia tiba-tiba marah padaku..."

"Apa dia menyakitimu???"

Atom menggeleng pelan, sesuatu menghalangi tenggorokannya untuk mengeluarkan kata-kata.

"Apa dia ada disana?" Anda mengarahkan pandangannya pada gedung sekolah kosong.

"Iya... Tapi---"

"Kau tunggu disini saja... Aku harus bertemu Sand" Kata Anda bergegas pergi

"Tidak Anda...Tunggu---" Teriakan Atom tidak berhasil membuat Anda berhenti.

Orang yang ditinggalkan sendirian tidak tau harus berbuat apa. Ponselnya mati dan dia tidak berhasil memperingatkan Anda tentang Sand.
   
    
   
...
   
   
  
Noon duduk termenung sendirian diatas motor hitamnya, fokusnya terbagi menjadi dua. Antara mengamati The Girls yang masih makan di restoran, dan Anda yang sedari tadi menolak panggilannya.

Noon tidak suka ada di situasi seperti ini. Situasi yang mengharuskannya untuk memilih. Dari dulu, dia tidak pernah meninggalkan Anda dalam kondisi apapun. Dia selalu memilih Anda di setiap pilihan hidupnya.

Anda bukan hanya sahabatnya. Tapi, Anda juga sebuah janji yang harus ditepati.

Noon tau persis bagaimana Anda kalau sedang sendirian. Anak itu hanyalah orang dengan sumbu pendek. Dia tidak pernah punya kendali penuh atas emosinya. Apapun bisa mempengaruhi Anda, kalau anak itu sedang kalut.

Namun, sekarang dia juga tidak bisa meninggalkan perempuan yang tengah ketawa-ketiwi di restoran sana. Itu terlalu beresiko.

Dia hanya bisa berdoa agar Anda segera kembali dan tidak menemukan Sand. Kalaupun mereka bertemu, semoga saja Sand tidak seperti dugaannya selama ini.

"Disini kau rupanya!" Seru seseorang dari belakang yang mengejutkan Noon.

Devi dan Pin datang sambil berlari.

"Kemana saja kau??? Aku tidak bisa menghubungimu dan Anda!" Seru Devi

"Kalian kenapa disini?? Bagaiman dengan Tan? Apa kalian kehilangan jejaknya?" Tanya Noon penasaran

Class of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang