Sang Pemenang

413 47 52
                                    

Ada yang berbeda dengan The Geng hari ini.

Gerombolan siswi tomboy yang biasanya membuat onar. Bisa serius juga ternyata.

Empat siswi tomboy di kantin itu terlihat sedang berkumpul dan menghadap buku tulis serta materi.

Mereka belajar!

Bisa ditebak kenapa mereka mendadak rajin.

Karena minggu depan, ujian akhir sudah dimulai.

Amat sangat terlambat untuk jadi rajin. Tapi, masih mending mereka mau repot-repot belajar.

Walaupun pada akhirnya. Anda dibuat naik darah, karena harus membimbing tiga siswi tanpa otak itu.

"Kau selesaikan dulu bagian ini, baru kau bisa memasukkannya ke dalam rumus ini" Kata Anda pada Devi.

"Apa matamu buta? Hasil akhir ku tidak ada di pilihan ganda nya... Harusnya mereka menambah satu pilihan lagi!" Gerutu Devi tidak mau jawabannya disalahkan.

"Kalau yang ini bagaimana? Aku menggunakan rumus ini, tapi ada yang tidak beres" Sela Pin menunjukkan coretan tidak beraturan yang dibuatnya.

Anda tidak butuh waktu lama untuk tau dimana masalahnya. "Kau mau tau apa yang tidak beres??? Otakmu!!!--- Jelas-jelas itu harusnya dikali, kenapa kau malah menjumlahkan nya?!"

Anda bisa gila kalau lama-lama begini!!!

Orang-orang yang memiliki kepala tanpa otak ini tidak punya harapan lagi!!!

Apalagi satu orang yang dari tadi tidak menyentuh latihan soalnya. Tapi, malah sibuk bermain mata dengan pacarnya yang ada di meja seberang.

Buku tulis kosong menyasar kepala Noon, menimbulkan bunyi yang sangat renyah.

"OIY!!!" Protes Noon mengelus kepalanya yang tidak sakit

Anda menunjuk lembar soal di hadapan Noon, disertai dengan sorot mata yang tajam.

"Aku cuci mata sebentar! Begitu saja marah... Kau harus periksa ke dokter!!! Aku yakin tekanan darahmu tinggi sekarang" Sindir Noon

"Ahhh... Kau benar--- Aku bisa terkena stroke, kalau kalian terus begini!!!" Seru Anda

Tiga orang di meja yang sama kompak memasang wajah tidak puas.

Anda menggeleng tidak habis pikir, bagaimana bisa dia berteman satwa liar seperti mereka.

...

Disaat yang bersamaan, segerombolan siswi yang sedang menikmati makanan, mengalihkan pandangan mereka, dari kekacauan yang terjadi di meja seberang.

Mereka menertawakan kekonyolan The Geng, dan kekesalan Anda.

Terutama Lookkaew.

Anak itu sangat puas melihat kekasihnya marah-marah sedari tadi.

Anda tidak terlihat seram sama sekali. Justru dia sangat menggemaskan.

"Aku senang akhirnya Sand dapat pelajaran yang setimpal" Sahut Jenny selalu jadi orang yang membuka percakapan.

"Umm... Mendengar cerita dari Lookkaew saja, membuat ku merinding. Aku tidak mau membayangkan liciknya Sand!" Imbuh Scene

"Tapi ngomong-ngomong, dari yang aku dengar. Katanya ayah Sand sebenarnya tidak mau kalau Sand dihukum? Apa itu benar?" Jenny sedikit menurunkan volume suaranya.

Praewa mengangguk. Sebagai orang yang tau cerita lengkapnya, dia tidak ragu sedikitpun.

"Lalu bagaimana dia bisa tertangkap? Bukannya koneksi ayahnya sangat besar?" Tanya Scene penasaran.

Class of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang