Ananta dan Anunta

359 39 26
                                    


Sudah dua minggu berlalu. Namun, kelas Sains A masih menjadi trending topik setelah hari pertama kelas tambahan dan beberapa hari berikutnya. Semua itu karena si genius telah kembali.

Tanya jawabnya dengan guru fenomenal sekelas Sir Thym, membuat nama yang telah lama hilang dari jajaran murid pintar, kembali mencuat ke permukaan. Putri tunggal Profesor Rakit dan Profesor Primlada, tak lagi dilihat sebagai anak nakal atau pembuat onar.

Suasana tak jauh berbeda, juga dialami di ruang belajar tiga anggota tim olimpiade yang sedang belajar bersama ini. Sedari tadi, Kenny tidak berhenti membahas tentang Anda. Dia terus bertanya pada Atom soal Anda.

"Menurutmu... Apa selama ini memang Anda sengaja menurunkan nilainya?" Kata Kenny

"Gosip dari mana lagi itu, Ken!" Ucap Atom sembari mengerjakan soal dihadapannya.

"Anak-anak sedang membicarakan tentang itu... Ada yang bilang kalau dia punya IQ setara anak genius... Harusnya dia bisa ada di tim ini!" Protes Kenny

Disaat yang bersamaan, satu orang lainya memilih fokus dengan soal kimia yang sedari tadi dikerjakannya. Sambil mendengar tipis-tipis pembicaraan dua orang yang sedang bergosip.

"Kau mau bertukar tempat dengannya?!"

"Aku akan dengan senang hati, memberikan beban ini kepada siapapun yang mau memikulnya... Tapi mana mungkin, nama kita sidah didaftarkan." Kenny membanting pensil dari tangannya

"Apa dia sudah punya kekasih?" Kenny mendadak antusias

“Kau menyukainya???” Tanya Atom

“Oiyyy… Bukan begitu!!!”

“Kalau begitu, berhenti bertanya dan kerjakan soal milikmu” Lembar soal di hadapan Kenny diketuk, oleh siswi yang sudah menyerah karena pertanyaan beruntun dari Kenny tentang Anda.

“Ahh iyaa… Atom—” Seru Lookkaew mendadak bergabung dengan percakapan.

“Apa?! Kau juga ingin bertanya soal Anda?" Potong Atom, membuat Lookkaew sontak mengerutkan kedua alisnya.

..

“Aku bercanda— Kenapa?” tambahnya sebelum Lookkaew mengeluarkan taring

“Buku yang kau baca kemarin… Apa aku bisa meminjamnya?”

“Buku yang mana?”

“Teori Gravitasi Einstein”

“Aahhaaa… Tapi, itu bukan milikku. Aku juga meminjamnya”

“Ahaa...” Lookkaew menghembuskan nafas kasar, dia sedikit kecewa. Sementara lawan bicaranya melihat ini sebagai kesempatan.

“Tapi biarkan aku meminjamnya lagi untukmu… Dia pasti tidak keberatan— Apalagi kalau dia tau, kau yang ingin meminjamnya” Tawa kecilnya diujung kalimat membuat lawan bicaranya bingung.

“Kenapa?”

“Tidak apa-apa, aku akan mengatakan pada Anda nanti”

“Anda?!!!--- Tunggu…” Lookkaew berhenti setelah mendengar si pemilik buku. Tiba-tiba kepalanya berat bukan main.

“Atau kau ingin meminjamnya langsung? — Dia pasti akan senang hati memberikannya” Atom tambah senang menggoda orang dengan pipi merah dihadapannya.

“Aku tidak—”

“Shhh… Aku tau kau menginginkannya—

—Maksudku bukunya” Tambah Atom mengoreksi ucapannya, sebelum pipi orang di hadapannya meletus.

Sial… Kenapa harus anak itu lagi.

Lookkaew tidak habis pikir dengan cara kerja dunia ini. Kenapa sekarang semua hal, seperti mengarahkannya kepada Anda terus menerus. Kalau begini, Anda pasti akan merasa diatas angin. Sementara Lookkaew, hanya akan semakin merosot ke jurang.
 
 
 
~ ~ ~ * * ~ ~ ~
 
 
 
Anak nakal dan keras kepala sekelas Anda, tidak pernah main-main soal mengejar cinta Lookkaew. Dia sangat serius. Apalagi setelah Atom bilang, Lookkaew ingin meminjam buku milik Anda.

Class of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang