Tryout ujian semakin dekat. Disaat kebanyakan siswa, mulai mempersiapkan diri dengan belajar. Namun, tidak dengan keempat gadis pembuat onar seperti Anda, Noon, Devi dan Pin.The geng, tetap saja seperti sebelumnya. Bedanya sekarang mereka lebih rajin masuk kelas, walaupun akhirnya mereka hanya tidur di kelas, tetapi setidaknya itu memperbaiki absensi mereka.
Sesantai-santainya siswa yang mempersiapkan ujian, keempat gadis itulah yang paling santai. Atau lebih tepatnya, mereka tidak mempersiapkan apapun.
Seperti hari-hari biasanya, sepulang sekolah mereka akan mampir untuk nongkrong di kedai kopi milik Khun Phan, yang ada di samping sekolah.
Khun Phan sudah terbiasa warungnya dijadikan basecamp oleh para pembuat onar seperti Anda and the geng. Bukan hanya mereka yang sering menghabiskan waktu disana, ada juga geng dari SMA Teriphat, yang tidak lain adalah teman-teman Sand dari SMA seberang.
Nyatanya, biang onar itulah, yang membuat warung Khun Phan tak lagi didatangi perman.
Pernah suatu waktu dua preman datang dan meminta uang setoran. Awalnya, Anda dkk mengabaikan hal itu. Namun, lama kelamaan, preman itu meminta uang lebih banyak dan mulai memakai kekerasan.
Dua preman jalanan, habis dihajar oleh empat siswi preman sekolah. Sejak saat itu, preman jalanan tidak ada yang datang untuk meminta setoran liar lagi, dan warung kapan Khun Phan menjadi lebih sering didatangi pengunjung.
"Menurut kalian, apa Sand dan Atom sudah berpacaran?" Celetuk Devi sambil sedikit menunduk seperti berbisik, sebab dia dan Pin duduk diatas meja makan.
Kedua orang itu memang paling suka duduk diatas meja, untung saja Anda dan Noon masih tau cara menggunakan kursi yang benar.
"Aku ragu Atom akan membuka hatinya untuk Sand. Dia memang baik pada semua orang bukan? Sepertinya dia memperlakukan Sand sama seperti temannya" Jawab Pin
"Umm... Aku juga pernah mendengar teman Sand bilang kalau sebenarnya Sand masih belum move on dari seseorang" Tambah Devi mendadak antusias.
"Sungguh???" Pin juga sama, kedua orang itu memang paling suka bergosip.
"Kenapa kau sangat peduli dengan percintaan orang lain? Urus saja dirimu sendiri, kau sendiri tidak tau apa itu cinta" Ucapan Noon, tepat mengenai sasaran.
Devi hampir saja melayangkan satu pukulan, untuk orang bermulut tajam yg duduk di depannya itu.
Noon memang selalu punya senjata untuk menggoda teman-temannya, terutama untuk si player kelas teri seperti Devi.
"Aku hanya menahan diri, aku tidak ingin buru-buru --- Seperti seseorang" Devi mengalihkan topik. Tujuannya adalah salah satu orang di sana. Dia yang tengah asik memetik senar gitar dan bersenandung ringan.
Ketiga pasang mata memandang kearah yang sama, membuat orang itu sadar kalau dia menjadi pusat perhatian. Dia sudah tau, teman-temannya tidak akan diam saja, mereka pasti akan meledeknya.
"Huh... Kalian tidak membantu sama sekali, hanya bisa meledek saja" Ucap kesal Anda
"Hei... Jangan bilang aku tidak memperingatkan mu tentang Lookkaew.... Aku sudah bilang dia tidak akan mudah, tapi kau yang bilang, cinta butuh perjuangan dan bla bla bla" Noon memutar bola matanya meledek orang disampingnya.
"Memangnya salah kalau aku mengatakan perasaanku?"
Jawaban polos anak itu, membuat Noon mendaratkan satu toyoran di kening sahabatnya yang genius, tapi bodoh dalam hal percintaan. "Kau mengatakannya di depan banyak orang... Dia pasti malu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Class of Love
Fanfiction"In every universe. You'll always be my gravity" Cerita kehidupan remaja dengan segala problematika tentang mimpi, sahabat, dan cinta. Dengan dua tokoh utama yang sangat bertolak belakang, tetapi masih dalam satu garis yang sama. Lookkaew, pemilik t...