Pattaya selalu punya cerita. Entah itu cerita baik atau kurang menyenangkan. Pasti ada kenangan yang terukir. Tinggal pilih, mana yang pantas untuk dikenang.
Segerombolan gadis SMA yang sebentar lagi merayakan kelulusannya. Juga mau punya kenangan indah di Pattaya. Sekarang, mereka sedang mengukirnya bersama.
The Girls dan The Geng...
Komponen air dan api itu akhirnya bisa saling menurunkan ego. Tidak saling membakar atau menenggelamkan.Mereka sepakat untuk mengukir memori indah bersama di Pattaya.
Bahkan dua orang yang selalu berdiri di kubu oposisi The Geng, akhirnya luluh dan ikut koalisi yang sama dengan tiga anggota lainnya.Jenny dan Scene dari yang awalnya paling menolak. Sekarang, duo gadis rempong itu jadi yang paling antusias.
The Geng tidak seburuk itu!Mereka hanya butuh lebih mengenal para pembuat onar itu. Untuk bisa melihat dari sudut pandang lain.
Apalagi ada Devi dan Pin yang selalu bisa membangun suasana. Siapa sangka, kalau Devi dan Pin jadi lebih sering ngobrol bersama Jenny dan Scene.
Empat orang itu mendadak jadi pemburu kuliner ditambah si kecil Praewa yang juga ingin beli es krim.
"Belikan juga untuk yang lain" Perintah Jenny
"Kau tidak lihat tanganku penuh makanan?" Protes Devi yang datang dengan tangan paling repot membawa makanan.
"Kita belum beli cumi bakar, Aku mau cumi bakar" Teriak Jenny
"Astaga... Siapa yang mau habiskan makanan sebanyak ini???" Kantong kresek di kedua tangan Devi diangkat.
"Tidak usah khawatir. Itu akan habis nanti" Jawab Scene
"Dimana cumi bakarnya?" Tanya Pin
"Dekat pintu masuk---"
"HAAA?!!!" Seru empat orang lainnya mendadak lemas.
"Yang benar saja, itu jauh dari sini" Protes Scene
"Aku tidak mau ikut!" Tambah Praewa
"Aku juga!" Sahut Pin
"Percayalah itu enak sekali, kalian tidak akan menyesal!" Jenny sangat keras kepala.
Empat orang lainnya tidak sanggup menahannya. Mereka pasrah saat Jenny menarik mereka untuk sekedar membeli cumi bakar.
Sementara itu, dua gadis yang bisa dibilang sebagai alasan The Geng dan The Girls bisa akur. Sedang duduk diatas karang besar di tepi pantai Pattaya.Anda Lookkaew, ditemani angin dari laut dan suara deburan ombak yang menerpa bebatuan karang.
Padahal masih sore dan udaranya belum terlalu dingin. Tapi, dua orang itu menempel seperti orang yang kedinginan. Siapapun yang melihatnya juga bisa tau kalau mereka sedang jatuh cinta.
Termasuk gadis kecil yang sedang mengamati mereka dari kejauhan.Melihat betapa bahagianya Anda dan Lookkaew. Membuat Thida ikut menyimpulkan senyum tipis.
Thida dan lamunanya tidak sadar, kalau seseorang sudah berdiri disampingnya dari tadi.
"Jangan dilihat terus... Kalau menyakitkan" Sindir Noon tiba-tiba datang, langsung membuat Thida berpaling.
Thida mengarahkan lirikan tajan untuk Noon. "Bicara apa kau ini! Aku tidak mengerti maksudmu" Gertak Thida tidak menakutkan"Bohong!"
Thida memiringkan kepalanya saja.
Noon tersenyum tipis. "Anda itu bodoh... Dia tidak sadar kalau anak kecil ini menyukainya" Sindir Noon membuat pendengarnya mematung.
Thida membuka lebar kedua matanya. "K---kau bagaimana?" Thida mendadak gelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class of Love
Fanfiction"In every universe. You'll always be my gravity" Cerita kehidupan remaja dengan segala problematika tentang mimpi, sahabat, dan cinta. Dengan dua tokoh utama yang sangat bertolak belakang, tetapi masih dalam satu garis yang sama. Lookkaew, pemilik t...