🐹 3 🐰

793 87 5
                                    

Jungkook mengeluarkan semua barang jarahannya dengan cepat. Namun dengan liciknya, ia menyembunyikan 1 jam tangan yang menurutnya paling mahal ke dalam kantong belakang celana denim hitamnya.

"Sekarang saatnya aku membalasmu, Ahjussi Jin. Kau sudah mengambil ciuman pertamaku dan meraba badanku. Emangnya aku Jeon Jungkook cowok apaan."

Jungkook berjalan ke arah Seokjin yang sedang mengancingkan cardigan warna ivory-nya. Dengan celana kain longgar berwarna senada.

Mata Seokjin menyipit waspada melihat Jungkook mendekatinya.

Jungkook mengitari Seokjin dan berhenti di belakangnya. Kedua tangannya terulur dan memeluk perut Seokjin.

"Ahjussi, ayo teruskan yang tadi." bisiknya di telinga Seokjin.

"Apa yang lakukan, bocah nakal!! Lepaskan tanganmu!!" Bentak Seokjin.

"Jinnn....." Desah Jungkook sambil meniup telinga Seokjin.

"Lepaskan!!!" Seokjin berusaha menarik tangan Jungkook yang memeluknya sangat erat.

"Shitt!! Tenaga bocah ini kuat juga." gerutunya dalam hati.

Sementara Seokjin sedang sibuk melepaskan diri, Jungkook memasukkan tangannya ke dalam kantong celana pria itu.

Dengan keahliannya mencopet, Seokjin bahkan tidak merasakan saat Jungkook mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

Setelah mendapatkan benda tersebut, sebelum si empunya sadar, secepat kilat Jungkook berlari ke pintu dan membukanya dengan kunci yang ia curi dari Seokjin barusan.

Mendengar langkah kaki cepat di belakangnya, Jungkook segera menutup kembali pintu kamar tersebut dan menguncinya dari luar.

"Buka pintunya, bocah busuk!!!" terdengar teriakan disertai gedoran kencang di balik pintu.

"Ahjussi Jin, kartu-kartu yang ada di dompet, aku taruh di meja kamar tidurmu. Terima kasih atas uang dan handphonenya. Ha..ha...ha.." Teriak Jungkook keras sambil berlari menuruni tangga.

Sampai di halaman, Jungkook berpapasan dengan laki-laki yang tadi membuka pintu gerbang. Orang itu baru saja kembali. Ia menatap Jungkook dengan heran. Tanpa mempedulikan pria berambut aneh tersebut, Jungkook melesat keluar dan mengambil sepedanya. Dengan sekuat tenaga dia mengayuh tanpa melihat ke belakang lagi.

Sementara itu Seokjin sudah berhasil keluar dari kamarnya karena dibukain oleh pria yang dijuluki Jungkook berambut aneh.

Ia adalah Kim Namjoon, butler serba bisa-nya Seokjin.

"Joonie, kau darimana?"

"Aku barusan dari tetangga sebelah, mengembalikan kotak makanan nona Hyolyn, tuan Jin."

"Ckk, kau sudah dimabuk cinta sampai tidak sadar telah membiarkan pencuri masuk ke rumahku!" gerutu Seokjin kesal.

"Pencuri, tuan Jin??"

"Sudahlah! Kau cari tau identitas dan tempat tinggal bocah yang barusan dari sini" pangkas Seokjin dengan ketus.

🌬🌬🌬🌬🌬🌬🌬

Keesokan harinya, Jungkook baru ingat kalau ranselnya tertingal di rumah Seokjin. Namun ia memutuskan untuk tidak mengambilnya lagi karena terlalu beresiko.

"Kook, sebentar lagi aku dan Tae mau ke tempat anak-anak. Kau mau ikut?"

"Ya, aku ikut. Toko siapa yang jaga kalo Tae ikut juga?"

"Sekarang sudah hampir jam 12, tapi baru terjual beberapa buah roti sejak pagi. Tutup sajalah hari ini. Hoseok hyung juga mau ikut katanya." Taehyung yang baru masuk dari depan, menjelaskan pada Jungkook.

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang