🐹 16 🐰

633 78 23
                                    

Begitu Seokjin dan Joonie melangkah masuk, pintu di belakang mereka tertutup dan terdengar suara kunci diputar. Sebelum sadar apa yang sedang terjadi, terasa ada logam dingin menempel di belakang kepala mereka.

"Jangan bergerak! Atau isi kepala kalian akan jadi otak-otak goreng!"

Jungkook dan Tae segera keluar dari persembunyian mereka.

Jungkook menyeringai puas melihat Yoongi dan Hoseok mengarahkan pistol di tangan mereka ke kepala Seokjin dan Joonie.

"Baby kelinci, jangan nakal. Ikut pulang denganku. Kakimu harus diobati." Tanpa mempedulikan pistol yang menempel di belakangnya, Seokjin menatap Jungkook yang sedikit pincang akibat kakinya terlalu dipaksakan tadi.

"Jangan pedulikan ucapannya, Kook. Cepat buka bajunya!" Seru Jimin.

"Tae, kita telanjangi mereka!" Jungkook mengedipkan mata pada Taehyung.

Mendengar ajakan Jungkook, Taehyung langsung menatap Joonie licik.

Jungkook mulai melepaskan jas yang dipakai Seokjin. Setelah itu, ia beralih ke kemejanya. Seokjin hanya diam menatap Jungkook yang mempreteli satu persatu kancing bajunya. Tiba-tiba Seokjin memajukan kepalanya, dan.... cupppp. Ia mengecup bibir pria di depannnya.

Jungkook yang terkejut langsung mengeluarkan pistol yang diselipkan di belakang celananya dan menodongkan ke bawah dagu Seokjin.

"Huekk!" Jungkook membuat gerakan seperti mau muntah sambil menghapus bekas kecupan Seokjin dengan punggung tangannya.

Joonie yang melihat Jungkook mengeluarkan pistol, bergerak hendak menghalangi, namun Jimin yang berada di samping Hoseok dengan cepat menempelkan pistol di tangannya ke pelipis kiri Joonie.

"Sekali lagi berani bergerak, aku tidak akan segan-segan membolongi kepala kalian." Desis Yoongi sambil menekan lebih kuat pistol di tangannya.

"Cepat, Kook. Waktu kita tidak banyak." Hoseok memburu Jungkook.

Jungkook mengangguk, namun ia malah mengambil lakban dan menempelkan di mulut Seokjin. "Jangan berani menciumku lagi kalo tidak mau mulutmu aku jahit!!" Seru Jungkook dengan muka merah.

Bukannya ketakutan, Seokjin justru menatap Jungkook dengan mesra.

Mengalihkan pandangannya, Jungkook yang sudah melepaskan kemeja Seokjin mengambil sesuatu dari dalam sebuah kantong belanjaan.

Seokjin yang melihat benda di tangan Jungkook menaikkan sebelah alisnya.

Dengan gesit Jungkook menempelkan benda tersebut di pinggang belakang Seokjin, dan melilitnya dengan lakban coklat.

Puas setelah mengamati hasil kerjanya, Jungkook mengangkat kepalanya dan berkata kepada Seokjin. "Yang menempel di pinggangmu adalah bom waktu. Aku tinggal mengaktifkannya." Jungkook menunjukkan sebuah remote kecil di tangannya.

Sementara itu, Taehyung juga sudah berhasil melepaskan seluruh pakaian bagian atas Joonie. Dengan kedua tangannya yang bebas, Joonie menyilangkan lengannya menutupi dadanya.

"Apa yang kau lakukan, Tae? Jangan menyentuhku. Auch!" Jerit Joonie ketika Taehyung sengaja mengelus perut Joonie dengan telunjuknya. Muka dan seluruh kulit Joonie berubah menjadi merah.

Jungkook, Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung bahkan Seokjin juga ikutan berusaha menahan tawa mereka.

Sama seperti yang dilakukan Jungkook terhadap Seokjin, Taehyung juga melilitkan sebuah bom waktu di pinggang belakang Joonie.

Kemudian mereka memakaikan kembali pakaian Seokjin dan Joonie dengan rapi. Tapi lagi-lagi Joonie menjerit kecil ketika Tae hendak menyelipkan ujung kemeja ke dalam celana panjangnya. Mukanya bertambah merah.

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang