🐹 13 🐰

628 86 25
                                    

Jimin memeluk kepala Jungkook yang berada di pangkuannya. Saat ini mereka sedang menuju ke rumah sakit terdekat.

"Jangan mati, Kook. Jangan tinggalkan kami." Hiks....hiks.....Tangis Jimin pilu.

"Darahnya banyak sekali." Taehyung mendekatkan telunjuknya ke hidung Jungkook. Ia duduk di lantai mobil karena tempat duduk digunakan untuk membaringkan Jungkook.
"Hikssss......Jim, kenapa aku tidak merasakan hembusan nafas di jariku!!" Tae menjerit histeris.

"Apaa?!!!" Hoseok yang duduk di kursi samping pengemudi segera memanjat ke belakang.

"Dadanya juga tidak bergerak!" Teriak Jimin.

"Ahjussi, ngebut!! Ngebut!" Jerit Hoseok

"Jungkook ah, jangan mati!"

"Aku bakal mati benaran ditimpa kalian bertiga." Terdengar suara lemah keluar dari mulut Jungkook.

"Aarrgggh!! Kau gak mati, Kook?" Jimin memeluk kepala Jungkook erat-erat.

"Aku tidak bisa bernafas, Jim." Ucap Jungkook tersengal.

"Eh, maaf, Kook." Jimin segera melepaskan pelukannya.

"Tulang rusuk dan kakiku kayaknya patah." Ringis Jungkook kesakitan.

"Darahmu kenapa banyak sekali, Kook? Aku mengira kau sudah mati kehabisan darah." Sahut Tae.

"Pabo!! Kalian lupa aku mengikat beberapa kantong darah ayam di kakiku untuk berjaga-jaga jika rencana kita gagal? Seandainya Takasimura mengetahui flashdisknya hilang sebelum kita berhasil keluar dari tempat pesta, aku akan menusuk kantong darah di kakiku dan berteriak kalo orang itu membawa samurai yang disembunyikan dalam tongkat cakar 3 nya."

"Kita lupa darah ayam itu karena panik, Kook." Sahut Hoseok terkekeh.

"Jungkookie hidup kembali berkat darah ayam. Horeeeee." Jerit Jimin.

"Tapi darah di hidungmu dari mana, Kook?" Tanya Tae penasaran.

"Hidungku kebentur waktu jatuh. Untung gak patah." Jelas Jungkook dengan kesal.

"Sudahlah, anggap aja donor darah buat aspal, Kook." Celetuk Hoseok.

"Aku harus membalas Jin dan wanita busuk itu!" Seru Jungkook emosi.

"Si muka jamban! Jangan kuatir, Kook. Kami akan membantumu." Sahut Tae.

Hoseok dan Jimin mengangguk menyetujui kata-kata Tae.

"Apa rencanamu, Kook?" Tanya Hoseok.

"Pakaian hitamku saat ini membuat darah tidak terlihat. Nanti sampai di rumah sakit, kalian foto diriku yang terbaring di atas brankar. Ambil darah ayam yang menempel di kakiku dan oleskan ke seluruh kain yang melapisi brankar. Kain putih akan memperjelas darah di kakiku."

"Darahnya keburu kering saat kita tiba di rumah sakit, Kook." Sahut Jimin.

"Bawa botol air minum. Siramkan sedikit ke kakiku." Ucap Jungkook.

"Ok, aku yang bawa botol airnya." Sahut Hoseok.

"Selanjutnya, setelah aku selesai diperiksa dokter, kalian tutupi badanku sampai kepala. Tae, kau kirim dulu fotoku yang berdarah-darah ke Joonie. Jangan menjawab apapun juga saat dia bertanya. Setelah itu kirim fotoku yang ditutupi kain putih, tanpa caption. Buat mereka mengira aku sudah mati." Seringai Jungkook jahat.

"Rencanamu apa dengan membuat mereka mengira dirimu mati, Kook?" Tanya Jimin.

"Memberikan shock therapy untuk Jin dan Joonie sebagai permulaan. Selain itu, akan memudahkan kita menyusun rencana membalas wanita itu. Berani-beraninya dia mematahkan kakiku." Jungkook terkekeh licik.

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang