"Tae, kita keluar lewat safe room." Bisik Jungkook.
"Kitakan dilarang main di area itu, Kook." Balas Tae dengan berbisik juga.
"Kita tidak lagi main, Tae. Tapi melarikan diri." Seru Jungkook pelan.
"Sebenarnya ada apa, Kook?"
"Pantesan Ahjussi peyot gak ijinkan aku ikut ke Jepang. Ternyata dia perginya sama si muka busuk." Jungkook mengadu pada Taehyung.
"Apaaaa?? Belum kapok juga dia? Mau aku pukul sampai mati?" Taehyung langsung emosi.
"Ayo, Tae-Tae. Kita kabur aja." Ajak Jungkook.
"Tenang, Kook. Tae-Tae tidak akan membiarkanmu diperlakukan dengan tidak adil." Taehyung menepuk pundak Jungkook.
"Sembunyi Tae! Ada yang datang." Seru Jungkook panik ketika mendengar langkah kaki mendekat.
Tidak lama kemudian suara langkah tersebut menjauh.
"Kook, kita kembali ke kamarku ambil uang dulu."
"Tidak usah, Tae. Nanti aku bisa mencopet jika kita butuh uang."
"Kalo begitu, kajja! Kita pergi dari sini sekarang. Tae-Tae akan mencarikan jodoh yang setia untukmu, Kook. Biar tuan Kim nyesal seumur hidupnya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berdua kemudian mendekati pintu safe room. Jungkook memasukkan tangannya ke celah batu berlumut dan menekan sebuah tombol yang tersembunyi di sana. Dua batu besar di sebelah kanan pun bergeser.
"Cepat masuk, Tae."
"Tunggu, Kook. Kita harus tutup kembali pintunya."
"Itu Tae. Tombol di dinding kiri."
Setelah itu, mereka memperhatikan sejenak sekeliling safe room.
"Safe room ini lebih bagus dari punya Yoongi hyung. Bahkan ada tv dan mainan di sini." Gumam Taehyung.
"Tae! Liat di sana ada pintu keluar." Jungkook menunjuk sebuah tangga dari batu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
