🐹 11 🐰

682 70 8
                                    

Dari jarak aman, mereka berempat memperhatikan Joonie yang dibawa ke mobil polisi.

"Gimana sekarang?" Tanya Taehyung.

"Kita minta tolong Yoongi hyung untuk membebaskan Joonie." Saran Jungkook.

"Betul juga. Yoongi banyak koneksinya. Telp dia sekarang, Kook." Ucap Hoseok.

"Pinjam telp-mu, Jim. Punyaku tertinggal di rumah Jin."

Jimin memberikan selularnya pada Jungkook.

"Hyung, ini Jungkook. Bisa minta tolong tebus teman kami di kantor polisi?"

"Copet dompet orang."

"Ada syaratnya, hyung? Apa?."

"Mengambil barang dari seseorang?"

"Gampang itu, hyung. Kirimkan saja ciri-ciri orangnya dan barang yang dimaksud."

"Ok, hyung. Eh hyung, kirim ke no Jimin ya. Tapi hyung kapan bisa tebus Joonie?"

"Oh, sore ini juga?"

"Makasi, hyung."

Jungkook menyudahi pembicaraannya dengan Yoongi.

"Yoongi bersedia, Kook?" Tanya Hoseok tidak sabar.

"Yoongi hyung bisa mengeluarkan Joonie sebelum malam, tapi syaratnya kita harus membantunya mengambil barang dari seseorang." Jelas Jungkook.

"Barang apa, Kook?" Tanya Taehyung.

"Sebuah flashdisk. Yoongi hyung akan mengirimkan detailnya ke handphone Jimin." Jungkook menjelaskan.

"Sudah masuk pesan dari Yoongi hyung. Semua keterangan ada di sini. Kita beraksi besok malam, di acara private cocktail party. Yang hadir orang kaya semua. Kita harus menyiapkan pakaian yang cocok." Jimin memperlihatkan pesan dari Yoongi kepada yang lain.

"Cara kita masuk gimana? Karena ini private party." Jungkook bertanya.

"Yoongi hyung sudah menyiapkan 4 undangan untuk kita." Jawab Jimin.

"Baiklah kalo begitu. Aku harus pulang ke tempat Jin sekarang, mau nunggu Joonie. Aku harus minta maaf padanya." Jungkook pamit kepada ketiga sahabatnya.

"Ok, Kook. Bajumu akan kami siapkan. Kita berangkat dari toko bakery besok jam 7 malam." Ucap Jimin.

🌬
🌬
🌬

Sorenya sekitar jam 6an, Jungkook sampai di rumah Seokjin, ia memencet bel berkali-kali, namun tidak ada yang membukakan pintu. Suasana yang mulai gelap dan sunyi, membuat gerbang tinggi berwarna hitam yang tertutup rapat itu, terlihat semakin misterius.

"Sepertinya Joonie belum pulang. Semoga Yoongi hyung sudah membebaskannya. Aku tunggu di sini saja."

Jungkook dari berdiri sampai jongkok, berdiri lagi, jongkok lagi, namun Joonie belum juga terlihat batang hidungnya.

"Sekarang sudah hampir jam 10 malam. Kenapa Joonie belum pulang juga? Apa Yoongi hyung tidak jadi menebusnya? Tapi tidak mungkin. Yoongi hyung selalu menepati janjinya. Ahjussi juga belum pulang. Ke mana mereka berdua? Coba aku lihat ke dalam dari atas pohon."

Jungkook kemudian memanjat pohon besar yang ada di depan rumah Seokjin. Suasana rumah di balik pagar tidak terlihat adanya tanda-tanda kehidupan. Mobil Seokjin yang biasanya tidak dimasukkan ke garasi juga belum ada. Lampu di dalam rumah belum ada yang nyala. Hanya lampu depan dan lampu taman yang menyala otomatis karena sensor cahaya.

Jungkook turun dari pohon dan kembali berjongkok di depan gerbang. Berjongkok sekian jam membuat kakinya pegal. Akhirnya Jungkook duduk menyendar di gerbang.

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang