🐹 20 🐰

707 83 26
                                    

Dengan gerakkan lembut memuja, Jin mengusapkan ujung jari telunjuk kanannya yang sedikit bengkok ke puncak kepala Jungkook, lalu turun ke keningnya, kemudian kedua kelopak mata anak rusa tersebut secara bergantian. Setelah itu, telunjuk bengkoknya menyusuri tulang hidung Jungkook, perlahan turun ke bibir tipis yang sudah sedikit terbuka itu. Ibu jari Jin ikut mengusap bibir bawah Jungkook dengan lembut.

Matanya tidak beralih dari mata bulat yang tidak berkedip membalas tatapannya. Mereka sama-sama berbaring dengan posisi miring berdempetan, saling berhadapan di atas ranjang sempit, namun cukup empuk.

"Aku mencintamu, baby kelinci." Seokjin berbisik dengan nada mesra.

"Tapi aku masih marah." Rajuk Jungkook manja.

Jin tidak mampu menahan senyumnya. "Kau boleh menjual 1 jam tanganku."

"Hhmm....dadaku sesak tiap mengingat kejadian di pesta itu." Jungkook memegang dadanya.

"2 jam tangan?" Seokjin menaikkan penawarannya.

Jungkook tampak berpikir sejenak. Tidak tahan melihat wajah lucu di hadapannya, Seokjin mendaratkan ciuman sayang berkali-kali di pelipis kanan Jungkook.

"Marahnya berkurang 30%." Bisik si gigi kelinci.

"6 jam tangan?" Jari-jari bengkook Jin mulai membelai leher Jungkook.

Jungkook mendesah pelan. "Sekarang marahnya berkurang 50%."

"Butuh berapa jam tangan supaya marahnya baby kelinciku hilang 100%?" Bisik Seokjin. Ia menurunkan kepalanya sedikit dan mengecup bibir tipis di depannya.

"Semua jam tangan plus uang tunai yang tadi siang aku rampok dari rumahmu." Balas Jungkook pelan.

"Tidak ada diskon, sayang?" Bisik Jin gemas sambil mengigit lembut hidung Jungkook.

"Berani minta diskon, aku tambahin 1 emas batangan." Jungkook sengaja mengangkat kepalanya dan berbisik di telinga Jin. Tangannya di selipkan diantara badan mereka yang saling berhimpitan, merayap ke bawah dan disentuhnya pangkal paha pria di depannya.

Seokjin menahan nafas sejenak. Matanya menatap Jungkook sayu. "Belajar nakal di mana, sayang?"

"Rahasia." Jungkook terkikik kecil.

"Sudah tidak marah lagi?" Jin mencium keningnya.

"Asal dikasi semua jam tangan dan uang tunai." Jungkook mengedipkan matanya genit.

"Semua milikmu, baby kelinci. Pakailah untuk keperluan keempat anak asuh kalian dan ahjumma yang merawat mereka." Seokjin berkata dengan nada serius.

"Benaran, Jin? Tidak bohong?" Tanya Jungkook bahagia.

"Kalo kurang, kau bisa minta padaku lagi, baby." Tangan Seokjin menarik lepas kaos dipakai Jungkook.

"Aku sisakan 1 jam tangan untuk kamu pakai ya, Jin?"

"Tidak usah sayang, aku sudah mengisi kembali tempat jam tanganku yang kau kosongkan." Seokjin terkekeh pelan.

"Pantesan tiap kali aku merasa laci jam tanganmu selalu penuh kembali meskipun sudah aku ambil beberapa kali." Sahut Jungkook cengengesan.

"Aku sengaja menaruh yang baru tiap ada yang kau ambil. Supaya kau banyak pilihan. Enakkan merampok suamimu sendiri?" Seokjin mengelus pipi Jungkook.

"Enak." Angguk Jungkook.

"Ada lagi yang lebih enak dari merampok suamimu." Goda Jin.

"Apa?" Bisik Jungkook.

"Bercinta denganku. Angkat pinggulmu, sayang."

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang