Butterfly | Bab 28

187 14 1
                                    

Bab 28. Bintang Suka

 Bintang Suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Michelle menerka-nerka, kepalanya semakin sakit namun hal itu tidak membuatnya berhenti berpikir. Apakah Bintang sudah masuk dalam pesona protagonis wanita?

Bintang tidak berhenti menatap wajahnya, ia bahkan melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya pada siapapun. Tentu saja Michelle mengetahui itu dari bagaimana ia menulis cerita.

Plot cerita semakin hari, semakin berkembang. Meskipun terdapat beberapa alur yang membelot tidak berada pada jalan yang sebenarnya, tapi Michelle tidak keberatan.

Selagi hal tersebut tidak mengganggu inti cerita novel ini, Michelle akan memutuskan untuk tetap menjadi penonton.

Gadis itu memandangi langit-langit ruang UKS yang ia tempati. Ranjang bad crank itu bergoyang ketika Bintang duduk di pinggirnya. Ia menempelkan punggung tangannya ke kening Michelle.

"Udah gak sepanas sebelumnya." Ujar Bintang, pria itu bergerak menjauh. Kemudian menggeret kursi plastik yang tersedia di dekat nakas kecil. Duduk, kemudian kembali berbicara, "gue minta maaf banget udah buat lo semakin parah kaya gini."

Tanpa ekspresi Michelle menimpali, "gak usah minta maaf."

Bintang tidak lagi menjawab, pria itu lagi-lagi menelisik wajah Michelle. Membuat si empunya berdecak pelan, "kenapa lagi, Bintang?"

"Gue jadi penasaran sama lo, Ta." Kata Bintang, pria itu menghela nafasnya panjang, kemudian menimpali, "perasaan gue jadi rumit."

"Lo suk—" Michelle menghentikan kalimatnya saat ketukan di pintu menginterupsi keduanya. Bintang segera bangkit, pria itu sempat berbicara beberapa hal dengan si pengetuk sebelum akhirnya kembali mendekati Michelle dengan menenteng satu paper bag coklat besar di tangannya.

"Siapa?" Tanya Michelle.

"Petugas lobby." Bintang menyerahkan benda berat tersebut, Michelle langsung merubah posisinya menjadi duduk. Ia membuka bungkusan itu, kemudian kembali bertanya. "Lo beli apa aja sampai sebanyak ini?"

"Cuma sup ayam, madu, yogurt, sama buah pisang." Bintang mengerutkan keningnya, ia melirik paper bag coklat di pangkuan gadis itu. Terdapat beberapa roti dan susu yang tidak ia pesan. "Ken—"

Ting.

Pesan masuk dari ponsel Michelle memotong pembicaraan Bintang.

Gadis itu merogoh kantung bajunya, ia melihat nomor masuk dengan nama Chiko Revaldo yang tertera. Membuka pesan tersebut, ia membaca ; gue titip roti sama susu di paket yang Bintang pesen. Itu gue dapet dari fans.

Michelle mencibir.

Narsis sekali.

Gadis itu mematikan layar ponselnya, lalu meletakkannya kembali di kantung baju miliknya. Ia melihat kembali makanan didepannya, tidak mungkin ia habiskan begitu saja. Ia menghela nafas panjang, kemudian menghembuskannya dengan pelan.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang