Butterfly | Bab 47

141 16 0
                                    

Bab 47. Bintang di Langit

 Bintang di Langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Perasaannya sangat buruk, dan pikiran itu semakin kuat saat dua orang asing datang kerumahnya. Michelle tidak mengetahui apa yang terjadi, karena mereka melakukan perbincangan tertutup di ruang kerja Adnan.

Tak lama setelahnya, Michelle melihat Aris yang berpenampilan kacau. Padahal jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, harusnya ini saatnya melakukan rutinitas sarapan yang biasanya terjadi di keluarga. Tapi mereka terlihat sibuk satu sama lain.

Michelle mengunyah potongan sandwich yang Mbok Ina berikan. Ia tengah asik menggulir layar ponsel miliknya. Menonton video lucu yang tersedia dalam aplikasi hiburan.

"Gue harus pergi. Papa masih ada urusan di ruangannya. Kalau Mama lagi sibuk ngurusin janji temu sama dokter lo. Kalau lo butuh apa-apa, panggil Mbok Ina." Aris menarik jaket hitam yang terlampir di bahunya, pria itu memasangnya cepat seraya meneguk segelas susu hangat yang tersedia di atas meja makan.

"Lo gak sekolah?" Michelle bertanya heran. "Perasaan yang sakit itu gue, kenapa lo yang bolos?"

"Gue udah izin, Papa-Mama juga tau." Aris menghembuskan nafas pelan, "tolong jangan berniat coba-coba buat pergi dari rumah."

Michelle mencibir, ia kemudian  mendengus jengkel. " Lo mau pergi kemana, emang?"

Aris mengangkat kedua bahunya acuh. Tanpa menjawab, pria itu langsung segera melenggangkan kakinya untuk pergi dari ruang makan rumahnya. Meninggalkan Michelle yang masih menatapnya jengah.

"Mbok, tadi yang dateng siapa?" Setelah dilanda keheningan beberapa saat, Michelle bertanya dengan nada pelan. "Lama banget mereka di ruangan Papa."

"Itu dari kepolisian, Ta." Mbok Ina menjawab tanpa menoleh. Tangannya dengan cekatan menyusun beberapa makanan ke dalam kulkas. "Mbok gak tau banyak, soalnya Bapak langsung masuk begitu dua orang itu dateng."

Michelle mengerutkan keningnya berpikir. Apakah kali ini mereka sedang menyelidiki laporan yang di adukan Bintang? Jika polisi sampai ke rumahnya, berarti kasus perundungan Bella sudah di tangani.

Tangannya dengan cepat langsung mengetik beberapa kalimat pada room chat di aplikasi lainnya, lalu mengirimnya pada nomor yang tertera bernama Kenzo.

Kenzo Vincentius
Online

Zo

Polisi dateng ke rumah, kayaknya
buat nanyain soal permasalahan
gue sama Bella tempo hari lalu.

Bintang belum sadar, ya?

Gue mau nanyain soal ini.

Kan pelapor atas nama dia.

Zo?

Kenzo.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang