16. Penyesalan

80 8 1
                                    

Saat ini, Gyuvin sedang menemani Yujin di ruang rawat inap, tempat kekasihnya itu dirawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, Gyuvin sedang menemani Yujin di ruang rawat inap, tempat kekasihnya itu dirawat. Tubuh Yujin masih terlihat pucat karena ia yang berendam di dalam bathtub cukup lama yang membuat pria manis itu mengalami hipotermia.

Gyuvin meraih tangan Yujin yang terasa sedikit dingin. Ia tidak percaya jika Yujin akan berbuat nekad untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Padahal ia selalu ada di samping Yujin dan memberikan semangat untuk kekasihnya itu agar bisa kuat.

Gyuvin :"Kenapa kau nekad melakukan hal itu, Yujin-ah? Padahal aku selalu berada di sampingmu dan memberikan semangat untukmu. Apa kau sudah putus asa karena orang tuamu yang selalu mengabaikanmu hingga kau nekad mengakhiri hidupmu sendiri?"

Gyuvin mengambil sesuatu dari dalam saku almamaternya yang adalah handphone Yujin. Ia mencoba kembali menelpon orang tua Yujin agar mereka tahu keadaan Yujin saat ini. Setelah lama menunggu, Gyuvin akhirnya bisa mendengar suara seseorang dari seberang sana.

....:"Yujin-ah. Apa kau baik-baik saja? Eomma dan appa akan pulang besok. Kau tunggu sebentar lagi ya, sayang"

Gyuvin :"Maaf, ahjjuma. Ini aku Kim Gyuvin, kekasih Yujin"

....:"Oh! Gyuvin-ah? Kenapa handphone Yujin ada padamu? Apa Yujin baik-baik saja?"

Gyuvin terdiam sejenak. Ia ragu untuk memberitahu hal ini kepada ibu Yujin. Tapi ia juga tidak ingin menyembunyikan hal ini. Setelah menghela nafas panjang, Gyuvin kembali berbicara.

Gyuvin :"Sebenarnya sesuatu terjadi pada Yujin, ahjjuma"

....:"Memangnya apa yang terjadi pada Yujin?"

Gyuvin :"Yujin saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Dia melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke dalam bathtub berisi air dingin"

Gyuvin bisa mendengar suara di seberang sana yang tiba-tiba hening. Ia yakin kalau ibu Yujin terkejut mendengar perkataannya.

Sementara itu di ruangan sebelah, Matthew sedang menemani Jiwoong yang masih dalam keadaan kritis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu di ruangan sebelah, Matthew sedang menemani Jiwoong yang masih dalam keadaan kritis. Pria manis itu merasakan sakit di hatinya melihat kondisi senior sekaligus kekasihnya itu yang sangat memprihatikan. Kepala Jiwoong dipakaikan perban akibat luka yang ia dapatkan dari kecelakaan itu, lalu mulutnya ditutup oleh masker oksigen dan satu tangannya tertancap selang infus.

FLY HIGH | ZB1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang