15. Tragedi

152 12 3
                                    

Saat ini, Hanbin bersama teman-temannya yang lain sedang berkumpul di ruang bekas kelas seperti hari-hari biasanya. Namun tidak ada Jiwoong dan Yujin diantara mereka. Mereka sudah tahu jika Jiwoong dikeluarkan dari sekolah dan itu semua dilakukan oleh ayah Jiwoong sendiri. Mereka tahu hal itu karena mendengar pembicaraan siswa-siswi yang tidak sengaja mereka lewati. Mereka takut terjadi sesuatu pada Jiwoong setelah tahu jika ia dikeluarkan dari sekolah oleh ayahnya sendiri.

Hao :"Aku tidak percaya jika ayah Jiwoong tega melakukan hal itu kepada anaknya sendiri"

Ricky :"Mungkin itulah sebabnya Jiwoong hyung tidak pernah pulang ke rumah saat sekolah sedang libur dan memilih tinggal di asrama. Dan liburan natal dan tahun baru kemarin, menjadi kali pertama dia pulang ke rumah meskipun dia masih berkonflik dengan ayahnya"

Matthew :"Aku takut terjadi sesuatu pada Jiwoong hyung. Dia pasti sangat marah dan kecewa kepada ayahnya karena tega mengeluarkannya dari sekolah. Aku takut dia berbuat yang tidak-tidak"

Taerae :"Kau jangan berpikiran aneh-aneh. Kita berdoa saja semoga Jiwoong hyung baik-baik saja"

Gyuvin sedari tadi hanya diam di saat teman-temannya sedang mengkhawatirkan Jiwoong. Ia merasakan firasat buruk terjadi pada Yujin.

Gyuvin :"Teman-teman. Aku pergi dulu sebentar untuk menjemput Yujin"

Gyuvin beranjak dari ruang kelas itu dan berlari keluar untuk mencari Yujin. Enam remaja itu saling bertatapan, bingung dengan tingkah Gyuvin yang sedikit aneh. Sampai kemudian, mereka mendengar suara dering handphone yang ternyata berasal dari handphone Hanbin. Hanbin mengambil handphonenya dari dalam saku almamaternya dan melihat ada panggilan telepon dari Jiwoong.

Hanbin :"Jiwoong hyung meneleponku"

Hao :"Cepat kau angkat teleponnya!"

Hanbin menerima panggilan telepon dari Jiwoong dan menyalakan loud speaker agar teman-temannya bisa mendengar suara Jiwoong dari seberang sana.

Hanbin :"Halo, Jiwoong hyung. Apa kau baik-baik saja? Kau ada dimana sekarang?"

....:"Halo. Saya orang yang memiliki handphone ini. Apa anda kerabat orang yang memiliki handphone ini?"

Mereka terdiam mendengar suara orang itu yang ternyata bukan suara Jiwoong.

Hanbin :"Iya. Saya temannya Jiwoong hyung. Kenapa handphone Jiwoong hyung ada pada anda?"

....:"Saya ingin memberitahu kalau teman anda saat ini ada di rumah sakit karena mengalami kecelakaan"

Seketika itu juga, mereka semua terkejut saat mengetahui jika Jiwoong mengalami kecelakaan.


Sementara itu, Gyuvin sudah sampai di depan kamar asrama yang ditempati Yujin. Gyuvin melihat ada alas kaki milik Yujin di depan pintu yang menandakan jika Yujin hanya sendirian di kamar. Gyuvin kemudian mengetuk pintu kamar asrama Yujin.

Gyuvin :"Yujin-ah. Apa kau ada di dalam?... Ini aku, Gyuvin..."

Namun tidak ada suara apapun dari dalam. Karena takut terjadi sesuatu pada Yujin, Gyuvin membuka pintu yang ternyata tidak terkunci itu. Gyuvin pun langsung masuk ke dalam kamar asrama, namun tidak menemukan keberadaan Yujin. Ia lalu berjalan mendekati pintu kamar mandi. Saat ia mencoba untuk membuka pintu, ternyata pintu itu dikunci dari dalam. Gyuvin pun mencoba menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Gyuvin :"Yujin-ah. Buka pintunya!... Ini aku Gyuvin... Yujin-ah"

Gyuvin tidak punya pilihan lain. Ia pun langsung mendobrak pintu kamar mandi beberapa kali. Dan setelah pintu terbuka, Gyuvin langsung masuk ke dalam kamar mandi. Dan saat itu juga, Gyuvin membelalakkan matanya saat melihat Yujin berada di dalam bathtub yang sudah terisi penuh oleh air dan sudah tidak sadarkan diri.

FLY HIGH | ZB1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang