Keluh-Kesah

558 51 3
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tetapi mereka semua seperti enggan ke kamar masing-masing. Mereka mencari posisi ternyaman mereka, ada yang melingkar dengan tiga orang, empat orang maupun beramai-ramai.

Ada juga yang bernyanyi seperti Lulu dan Sisca yang bernyanyi dengan alunan gitar dimainkan oleh Sisca. Ada pula yang masih mengemil makanan seperti Gracia yang ditemani oleh Shani, Zee dan Christy.

"Nama kamu susah banget deh ganti aja jadi Toya."celetuk Gracia dengan mengunyah semangka.

"Apaan Toya aneh banget."protes Christy yang tidak terima jika namanya diganti seperti itu. Zee yang sedang tiduran di paha Shani menatap kearah Christy. "Dipikir-pikir nama Toya lebih gampang daripada Christy."timpal Zee membela Gracia.

"Setuju, kalo ada R nya susah dipanggil."sahut Shani yang ikut menimpali.

Christy menyandarkan tubuhnya di tiang bangunan dan mengangguk pasrah.

"Lu tuh gak cocok jadi perawat masa pasrah banget sih?"ujar Zee yang membuat Shani tertawa.

"Emang gak cocok, masih syukur gue bisa bertahan."ujar Christy dengan wajah lempeng-nya.

"Gue gak kebayang kalo ada pasien sakit trus lu yang nanganin. Dan ketika lu udah frustasi lu malah bilang gini ke pasiennya 'Duh aku ngga tau ini gimana cara ngobatinnya mending ke rumah sakit lain aja ya.' Lucu bangettt."

Shani dan Gracia terkekeh sedangkan Christy menendang kaki Zee dengan kakinya. "Mulut lu kayak ga pernah berdoa aja!"ketus Christy.

Sedangkan di sisi lain Oniel sedang bercanda ria dengan Adel, Olla, Lia, Flora dan Indah. Mereka berlima saling membalas lelucon dan Indah hanya menyumbangkan tawa renyahnya saja.

"Kalo buah itu tomat kalo hewan apa hayooo."tanya Oniel dengan gigi kelinci yang terlihat dengan jelas.

"Tokek."tebak Adel yang dijawab dengan gelengan kepala.

"To.. tolol?"tebak Olla yang membuat Oniel tertawa seraya menggelengkan kepalanya.

"Jawabannya tomket hahahahaha."

"Hahahaha lucu banget si Oniel."ujar Indah seraya mengusap air matanya yang ada di ujung ekor mata.

"Eh tapi menurut kalian timun itu termasuk sayur atau buah?"tanya Adel yang membuat mereka berpikir sejenak. "Buah sih soalnya tinggal makan gak perlu di masak."jawab Lia.

"Tapi sayur kol tinggal makan namanya sayur."sela Oniel yang membuat mereka kembali berpikir.

"Buah sih kata gue karna punya biji."celetuk Adel yang membuat Olla menatapnya dengan penuh arti. "Eh paprika juga punya biji tapi jenisnya sayur."sahut Olla.

"Sebenernya mau buah atau sayur gak berpengaruh ke hidup kita juga gak sih?"celetuk Indah yang membuat mereka mengangguk. "Bener sih."

"Tapi mending makan sayur atau buah?"tanya Lia.

"Mending ga nerima siapa-siapa sih."jawab Olla.

"Anjayyy! Bener juga!"

"Mending gak usah kenal dari awal sih."timpal Adel.

"Eaaaaaaa!"

"Mending gak usah jadian kalo ujung-ujungnya di tinggalin."sahut Oniel.

"Eaaaaa!"

Mereka menatap kearah Indah yang belum ikut menimpali pertanyaan Lia.

"Mending jomblo daripada pacaran tapi diduain."ucap Indah hingga mereka sontak berseru dengan hebohnya.

Kost AnggoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang