Pagi ini tepatnya di jam 9 pagi, Shani dan Gracia sudah berada di kampus dengan setelan blazer berwarna hitam putih. Mereka kini sedang menunggu giliran untuk di sidang. Sembari menunggu, keduanya sedang mempelajari lebih dalam materi skripsi mereka. Terlebih Gracia yang sangat gelisah.
"Deg-degan gak sih?"tanya Gracia yang tak bisa mendiamkan kakinya yang sedari tadi bergerak tak menentu.
"Santai aja kali."jawab Shani dengan santai. Bahkan mahasiswi super modis itu sedang mengunyah permen karet.
"Doain aku ya semoga lancar sidangnya, nanti kalo doa kamu berhasil. Aku beliin permen karet."ucap Gracia dengan senyum manisnya.
Shani menggeleng, "Males kalo cuman permen karet, emang harga pertemanan kita cuman sebatas permen?"tolak Shani tanpa melirik kearah Gracia.
"Yaudah kamu mau apa?"
"Mau ke Wanawatu!"
"Oke deal!"
Sementara itu di kost Anggori terdapat sekumpulan penghuni kost yag sedang duduk manis di meja makan. Mereka sedang membahas hal penting yaitu membahas hari sidang Shani dan Gracia.
"Banner-nya udah di masukin tas?"tanya Jessi kepada Muthe. Muthe mengangguk dan menjulurkan jempolnya.
"Woi gue di kampus yaa temen gue juga ada yang sidang!"ucap Eli melalui telepon antara Eli dan Jessi.
"Di lobby Fisipol kan?"
"Iyaa, nanti jam 10an lah yaa."jawab Jessi yang sengaja membesarkan obrolan panggilan mereka.
"Ini bunga yang gede dari siapa?"tanya Flora yang sedang menata beberapa bingkisan.
"Punya Kak Jihan, dia gak bisa ikut karna lagi ada kegiatan apa gitu pokoknya kesehatan lah."jawab Oniel sembari memakan apel yang telah dipotong oleh Lia.
"Lah Kak Gita berarti engga ikut? Christy juga?"sahut Ashel.
"Nyusul katanya."jawab Jessi.
"Eh kalo kita rame-rame ke sana yang ada kita berasa mau demo, cok."celetuk Lulu.
"Ah gak papa malah seru tauu. Sekalian kita cari cowok gantengnya Fisipol."jawab Olla dengan cengirannya.
"Istigfar, lu udah ada pacar ege."seru Ashel.
"Biarinlah, lagian pacar gue gak jelas. Punya pacar berasa engga punya. Pengen gue jual aja tapi dia engga punya harga jual yang oke."
**
"Cepetan dong!!"seru Olla dari dalam mobilnya karna anak-anak kunyuk seperti Ashel, Jessi dan Muthe sangatlah rempong.
"Sabar ini ponsel gue kemana sih, anjirl!"jawab Ashel yang mengobrak-abrik isi tasnya.
Olla mendengus, "Sama gue ini kan buat hotspot!"
"Oalah ya bilang dong, ponsel doang bagus tapi gak punya paket!"
"Eh jaga mulut lu atau gue jaga hati lu!"
Ashel hanya tertawa dan membantu Muthe membawa buket bunga yang belum Flora masukin ke dalam bagasi mobil.
"LAMA AMAT SIH SIPUT!"teriak Flora yang mengeluarka kepalanya dari jendela mobil.
"Sabar pendek!"sungut Jessi yang sudah berjalan kearah pintu mobil.
Setelah huru-hara yang terjadi akhirnya dua mobil milik Olla dan Ashel telah keluar dari pekarangan kost. Kini mereka akan segera meluncur ke kampus dan akan menunggu teman-teman yang lain di parkiran kampus saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Anggori
FanfictionBerawal dari saling senyum kini saling bertukar cerita. Semula hanya sebatas teman kost kini telah bermetamorfosis menjadi teman dekat. Yang kesepian kini mulai memiliki rasa nyaman, yang setiap hari nangis perlahan mulai tertawa, yang semula selalu...