Kejang

455 53 6
                                    


Malam harinya seperti malam biasanya, ada yang sedang memasak, ada yang makan di ruang makan lantai satu dan ada yang merawat hewan peliharaan.

Di meja makan terdapat Indira yang sedang makan pancake dan juga minuman boba.

Eli yang duduk di hadapan Indira pun menghentikan kunyahannya dan menatap intens ke arah Indira. "Lu emang gak pernah minum air putih apa ya?"tanya Eli dengan alis yang terangkat satu.

Indira menggeleng, "Air putih itu pait, aku engga suka."

Eli menggelengkan kepalanya, "Lebih pait kalo lu kena diabetes njir."sosor Eli.

"Udah cek kesehatan?"sambar Freya yang ada diantara mereka. Tentu, Freya sedang menikmati batagor kesukaan anak kost Anggori yang jualan tak jauh dari area kost.

"Belum, takut."jawab Indira dengan senyum tipisnya.

Terlepas dari sifat Indira yang terkadang menyebalkan ke beberapa orang, tak ada salahnya untuk sekadar mengobrol. Terlebih Eli dan Freya belum mengalami hal yang membuat Lia maupun Gita merasa kesal dengan Indira.

Sedangkan di dapur terdapat Indah, Ashel, dan Adel sedang memasak. Tugas Adel tak lebih hanya sekadar memotong sayuran saja.

"Dahlah cape, kalian aja yang masak."ucap Adel meletakkan pisaunya dan sedikit menjauh dari Ashel dan Indah.

"Yaudah sana mending bikin es teh aja."sahut Ashel yang sedang menumis bumbu.

Adel membuka ponselnya dan menggulir-gulirkan layar tersebut, "Mau minuman rasa apa? Mending kita beli aja daripada bikin."ucap Adel seraya menunjukkan layar ponselnya.

Indah tertawa kecil, "Kamu tuh ya boros banget jadi orang."komen Indah yang sedang mencuci udang di wastafel.

"Aku mau lemon tea aja."

"Aku coklat hazelnut."

Adel mengangguk dan segera memesan menu yang disebutkan oleh Indah dan Ashel. Tak hanya membeli tiga, Adel membeli beberapa varian menu lainnya untuk temannya yang lain.

Sementara itu di ruang makan Eli menyapa Gita dan Christy yang baru saja datang entah darimana. "Udah makan tadi sama Christy, aku pengen bikin kopi aja deh."ucap Gita melirik sekilas ke arah Indira yang hanya terdiam di tempatnya.

Sedangkan Christy memilih untuk duduk di ruang makan terlebih dahulu sebelum memasuki kamarnya. "Aku jarang liat Azizi deh, kemana ya tuh anak?"tanya Christy seraya memperhatikan sekitar kost.

"Dia mah keluyuran mulu pulang jam tiga pagi."jawab Eli dengan santai bahkan satu kakinya terangkat satu di atas kursi.

"Tapi emang lu ga liat Azizi dimana?"tanya Freya dengan tatapan tertuju pada Christy.

Christy menggeleng pertanda ia tidak tahu keberadaan Azizi meski sedari tadi matanya sedang menyusuri area sekitar. Freya yang ada di samping Christy pun mengarahkan kepala Christy menggunakan kedua tangannya, "Punya mata dipake Christy!"seru Freya mengarahkan pandangan mata Christy ke sisi dapur tempat menyuci motor.

Christy tertawa kecil ketika menemukan Azizi sedang berkutat dengan akuariumnya.

"Ya maap ga ngeliat lagian dia di pojok banget sih."ujar Christy masih dengan sisa tawanya.

Dari arah dapur Gita datang dengan cangkir berisi kopi di tangannya. Disaat yang bersamaan tubuh Indira mendadak kaku dengan pupil mata yang mengarah ke atas. Eli yang ada di samping Indira pun segera menahan tubuh mungil itu agar tidak terjatuh.

"Woi kenapa ini!"pekik Eli yang kini sudah terduduk dengan tangan yang menopang bahu Indira.

Tubuh Indira mengejang hingga menyebabkan bunyi dari kursi yang ada di dekat kaki Indira. Christy dengan sigap menjauhkan barang-barang di sekitar Indira.

Kost AnggoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang