Demam

535 49 1
                                    


Hari telah berubah menjadi minggu dan kini telah berubah menjadi bulan. 

Ketidak kenalan kini berubah menjadi keakraban. Berawal dari saling senyum kini saling bertukar cerita. Semula hanya sebatas teman kost kini telah bermetamorfosis menjadi teman dekat.

Yang kesepian kini mulai memiliki rasa nyaman, yang setiap hari nangis perlahan mulai tertawa, yang semula selalu sendiri kini mulai beramai.

Itulah yang terjadi dengan penghuni kost Anggori dalam satu bulan ini.

Seperti sore ini Shani dan Gracia biasanya mengerjakan skripsi hanya berdua sekarang banyak yang menemani. Mereka mengerjakan skripsi di sofa ruang tamu ditemani dengan Fiony, Flora, dan Ashel yang sedang mengerjakan tugas.

Mereka kecuali Fiony duduk dilantai dengan laptop yang berada di atas meja berbentuk persegi panjang. Sedangkan Fiony duduk di lantai dengan kertas karton putih serta peralatan menggambarnya yang telah berserakan di sekitarnya.

Alunan musik yang terputar dari laptop Ashel mengalun dengan merdu. Musik yang tidak terlalu bernada keras membuat sore itu menjadi menenangkan. Suara ketikan dari keyboard laptop seolah ikut berirama.

"Lu bikin apaan sih Fi?"tanya Ashel yang sesekali memperhatikan Fiony yang seperti orang depresi dengan rambut yang sesekali diacak-acak.

"Bikin hotel, tau ah pusing banget gue jadi mahasiswa!"jawab Fiony dengan kesal bahkan ia mulai berbaring di lantai karena stress membangun sketsa hotel.

Mereka menatap iba kearah Fiony yang memang akhir-akhir ini selalu mengeluh dengan jurusannya. Flora menolehkan kepalanya kearah Fiony dan mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk pelan kepala Fiony.

"Sabar yah jadi mahasiswa emang berat tapi lebih berat kalo kamu jadi mahasiswa tapi juga jadi orang gila. Maka dari itu kamu harus tetap waras."pesan Flora yang membuat Ashel terkekeh.

"Daripada pusing mending gausah dikerjain aja Fi."celetuk Gracia yang membuat Shani menyenggol pelan lengan Gracia yang ada di sampingnya.

Fiony beranjak dari rebahannya dan kini mulai kembali mengambil pensilnya yang tergeletak di lantai. "Harus semangat deh meski sambil misuh-misuh, sialan!"celoteh Fiony yang kini mulai mencoba fokus untuk membuat sketsa hotel yang belum sepenuhnya selesai.

"Christy lagi kuliah yaa? Tapi ini udah jam 6 masa belum pulang?"tanya Shani sembari memperhatikan langit yang mulai gelap.

"Si Gita sama Jinan aja belum pulang kok. Paling nanti pulang bareng."jawab Flora dan memang sering kali Gita, Jinan dan Christy pulang ke kost bareng.

"Tapi kata Gita ga ada liat Toya di kampus."sahut Gracia yang memanggil Christy dengan sebutan Toya.

Ketika mereka sedang membicarakan keberadaan Christy, datang Gita dengan membawa plastik berisi nasi kotak.

"Eh lagi pada ngumpul ya, maaf ya aku bawa nasi kotak cuman dua. Satunya buat Kitty, dia lagi sakit."ujar Gita dengan senyum tipisnya.

"Lah Toya sakit?"seru Gracia tanpa sadar sedikit berteriak. Gita menganggukkan kepalanya, "Aku juga baru tau tadi waktu aku telpon dia karna temen kelasnya bilang kalo dia ga masuk kuliah karna sakit, baru banget tadi sore jam 4."

Jawaban Gita membuat semuanya saling pandang dan menjadi khawatir karena itu artinya seharian ini Christy tidak keluar kamar.

"Parah sih ngga ngasih tau kalo kenapa-kenapa gimana coba."omel Shani seraya berdiri untuk menghampiri kamar Christy begitu juga dengan yang lain. Mereka beramai-ramai naik ke lantai dua dan sesampainya di depan kamar Christy, Shani lebih dulu mengetuk pintu itu.

Kost AnggoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang