Perempuan Asing Dengan Luka

416 52 9
                                    


Hal yang jarang sekali untuk anak kesehatan nongkrong sampai jam tiga pagi seperti ini di kost. Kebetulan besok mereka tidak ada ujian atau mata kuliah di pagi hari.

Di teras depan terdapat anak kesehatan, Olla, Adel, Ashel, Azizi, Marsha. Tentu ada camilan yang menemani mereka. Olla sedari tadi tak bisa menahan tawanya jika melihat Ashel. Akhirnya Olla memilih untuk tiduran di paha Gita, Gita pun memposisikan pahanya agar kepala Olla nyaman berada di pahanya.

"Tapi jujur sih gue takut sama Kak Gita, kalo bercanda serem anjir."celetuk Olla yang membuat Gita menyentil pelan dahi Olla.

"Tuhkan!"

Gita pun tertawa kecil sembari mengusap dahi Olla dengan jemarinya. "Gue juga iya, nyebelin banget kalo udah kambuh!"sewot Ashel dengan wajah cemberutnya duduk meringkuk di bean bag.

"Kamu duluan yang mulai."ucap Gita menatap ke arah Ashel. Ashel menunjuk ke arah Christy yang berada di depan Jihan dengan menyandarkan punggungnya di tubuh depan Jihan.

"Mana ada, aku kan cuman sekali doang. Abis tuh engga, kamukan tiap hari Kak."bantah Christy yang membuat Ashel semakin cemberut.

"Eh anak kesehatan tuh persemester bayar berapa sih?"tanya Azizi penasaran.

"Kalo aku tujuh puluh sampe delapan puluh juta lah."jawab Jihan yang membuat semuanya kecuali Gita dan Christy melongo mendengar nominal yang Jihan ucapkan.

"Gilaaa! Mahal banget."ucap Marsha.

"Itu belum biaya praktek, kan beberapa harus punya alat sendiri."

"Uang segitu mah buat bayar empat semester aku kuliah."sahut Olla dengan tubuh yang miring membelakangi Gita.

"Lu berapa?"tanya Ashel ke Christy. "Tujuh belas juta."jawab Christy dengan singkat karena dirinya sedang makan rice bowl.

"Masih okelah, ga beda jauh dari fisip."ucap Azizi dengan kepala yang terangguk-angguk.

Kini mereka menunggu jawaban dari Gita, Gita yang menjadi pusat perhatian pun menjawab dengan santai, "Sembilan puluh sampe seratus."

Marsha langsung menjatuhkan dirinya ke pelukan Azizi karena terlalu syok. Sedangkan Ashel menatap tak percaya ke arah Gita, "Mahal banget, uang segitu anjir dapet darimana coba!"

"Persugihan."jawaban Gita membuat Jihan tertawa. "Papanya Gita tuh direktur di RS Swasta, gampanglah dapet segitu doang."

"Jangan buka kartu dong Han!"

"Real!"

"Maminya Christy juga direktur."

Christy mendengus, "Tapi galak anjir Mami aku, apa-apa harus dapet nilai gede."gerutu Christy.

"Tadi MCQ lu dapet berapa?"tanya Jihan yang membuat Christy cemberut, "Ga nyampe KKM lah pokoknya. Lima delapan kayaknya."

"Lima delapan dari berapa?"tanya Adel sembari memainkan game di ponselnya dengan posisi tengkurap.

"Enam lima."

"Gapapa Toy, bisa remed juga nanti."celetuk Azizi seraya memainkan rambut Marsha yang ada di pahanya. "Emang bisa remed, tapi nanti pasti Mami aku datengin aku lagi."

"Tapi Mami tau darimana sih?"tanya Ashel menatap ke arah Christy. Christy menghela napasnya, "RS tempat Mami aku kerja tuh kerjasama bareng Univ makanya dosen FK pada tau Mami aku."

"Yang di Surabaya itu?"tanya Marsha yang diangguki oleh Christy.

Ketika mereka sedang mengobrol, tiba-tiba ada perempuan masuk ke area kost mereka dengan wajah paniknya. Perempuan itu segera duduk di teras tepat di samping Indah.

Kost AnggoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang