Terulang Kembali

51 19 1
                                    


Malam harinya Gita, Eli dan Christy jalan-jalan ke mall untuk makan ramen. Mereka sangat amat menikmati kebersamaan mereka dengan canda tawa. Hingga tatapan Gita tertuju pada satu laki-laki berpakaian rapi.

Laki-laki itu mengenakan kemeja biru dengan celana bahan berwarna putih. Sangat amat rapi hingga Gita mengecek ponselnya jikalau dirinya ketinggalan informasi.

"Mas Tara gak sih?"tanya Christy seraya menyenggol Gita yang ada di sampingnya. Eli pun ikut menolehkan kepalanya untuk melihat apa yang mereka lihat.

Gita kembali makan tanpa melihat lagi kearah Taraka yang sedang duduk membelakanginya dengan dua orang temannya. "Biarinlah, dia engga ngasih kabar dari pagi."jawab Gita dengan tenang meski hatinya sangatlah panas.

"Marah itu karna motornya belum baik."celetuk Eli melihat ke arah Gita, "Tadi siang kan aku abis panggil orang bengkel. Trus dia nanya, 'Bengkel mana?' ya aku jawablah 'ahas' lah dia marah-marah. Mana orangnya udah perjalanan ke kost. Trus dia kasih nomor bengkel langganannya dia."

"Trus orang ahasnya?"tanya Eli.

"Ya akhirnya aku service motornya Marsha. Karna kebetulan motornya Marsha rusak."jawab Gita yang membuat Eli mendecakkan lidahnya, "Cape gue lama-lama temenan sama lu, aneh."cibir Eli dengan pandangan malasnya menatap ke arah Gita.

"Tapi kamu kasih kabar gak Kak?"tanya Christy yang diangguki oleh Gita, "Bilang sih, tapi aku engga kasih tau kalo mau ke Pakuwon."

"Jangan putuslah."pinta Christy yang membuat Gita menyilangkan alat makannya yang sisa sedikit. "Sebenernya engga putus, tapi gak tau deh kenapa dia itu jadi kayak gini."

"Bujuk lagi."ucap Eli yang membuat Gita menatap ke arah Taraka yang sama sekali tidak melihat ke arahnya, "Tiga hari gue bujukin dia, hasilnya sama aja—"

"Bener ya kata orang, suatu hubungan tuh kuncinya ada di cowok. Kalo cowok udah engga mau, bakal yaudah aja gitu hubungannya."ucap Gita tanpa ekspresi apapun.

"Intinya mah sama-sama saling menguatkan aja kalo lagi renggang, jangan cari siapa yang salah. Tapi kalo emang masih mau, diusahain lah gimanapun caranya. Lu yang punya hubungan, lu yang tau cara ngadepinnya."

"Kalo dua-duanya sama-sama cuek, siapa yang mau mulai duluan kalo bukan kalian? Acel?"imbuh Eli yang membuat Gita menatap kearah Eli. "Udahkan? Pulang yuk."ajak Gita seraya membereskan barangnya.

Christy dan Eli pun mau tak mau segera mengikuti Gita. Gita yang akan keluar dari pintu tak sengaja bertatapan dengan Taraka. Namun, Gita dengan cepat memutuskan kontak mata mereka.

"Sumpah gue kesel banget sama dia. Pengen gue hiih!"gerutu Gita seraya membuka ponselnya dan membuka aplikasi makanan online. Christy yang melihat itu pun mengajak Eli untuk segera menjauh dari Gita.

"Ngapain sih dia?"tanya Eli yang membuat Christy sedikit tertawa, "Kak Gita itu usilnya bikin emosi. Dia pasti lagi pesen makanan online ke kontrakan Mas Taraka. Dan itu COD. Dulu juga pernah dia begitu sampe lima kali makanan datang."

"Sinting ternyata dia."

"Kebanyakan mabok cinta jadi gitu Kak."

Eli menengok sekilas kearah Christy yang menggandeng tangannya, "Lah temen keperawatan lu di kost berarti?"tanya Eli dan diangguki oleh Christy, "Betah sebenernya mereka di sana, tapi ya gitu kehalang tugas aja jadi jarang ke kost."

"Gue baru liat si siapa namanya tuh yang pake kacamata?"

"Gracie yang ada lesung pipi?"

"Nah iyaa, itu gue liat-liat kek tipe orang yang nangisan deh. Iya gak sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kost AnggoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang