Tragedi Ketoprak

379 65 10
                                    


Kost Anggori Realpak

Azizi 25
Ini engga ada program sehat lagi?

Freya 23
Iya masa cuman sekali, program kok sekali

Lia 25
Ayo lagi yukkk seru banget

Jessi 20
Mager, mending program menuju sidang saja

Fiony 11
Kalo itu sih setuju, asal malam

Gracia 04
Ayoo hari sehat lagi, aku kemarin engga ikut

Oniel 14
Panitia, tolong adain

Olla 18
P ketua kost, segera laksanakan program sehat itu tolong

Shani 01
Sorry sibug

Indah 08
Mending mancing gak sih?

Ashel 17
Ayo mancing, seru juga kayaknya

Adel 24
Pake baju kuning, seru tuh

Olla 18
Jangan, nanti dikira dari study tour mana gitu. Mana kita pendek semua

Shani 01
Sorry, saya tinggi

Indah 08
Saya juga tinggi

Adel 24
Flo, gimana nih? Pendekmu berapa?

Flora 19
Kalo deket, gue timpuk lu Del

Gita 09
Ada yang punya uang tunai gak? Aku TF nanti

Ashel 17
Aku ada Kak, butuh berapa?

Gita 09
Tiga ratus ada?

Ashel 17
Ada

** * **

Ashel menyerahkan uang tunai ke Gita dan Gita pun menunjukkan bukti tranfer ke Ashel. Biasa, anak muda jaman digital ini sangat malas sekadar pergi mengambil uang di mesin ATM.

"Makasih Acel."

"Mau pacaran ya Kak?"tanya Ashel dengan senyum genitnya seraya lidah yang menjilat bibirnya dengan sensual. Gita terkekeh lalu mendorong pelan bahu Ashel, "Awas ya kamu, aku kempesin ban motormu!"ucap Gita dan segera berlalu dari kamar Ashel.

"Cie kokop kokopan!"

Gita tak menggubris ucapan Ashel, dirinya sedang buru-buru untuk ke kampus. Ketika berada di lantai dasar, Gita melihat ke arah Indira yang sedang berbaring di hammock yang terletak teras depan seorang diri.

"Dek, udah makan?"tanya Gita seraya mendekat ke arah Indira.

Indira mengangguk dengan piring berisi buah kiwi yang terletak di perutnya, "Kak, aku bosen deh. Kemana ya?"rengek Indira dengan wajah cemberutnya.

"Nanti sorean aku mau jalan sama Tara, ikut aja yuk. Temenin aku sekalian."ajak Gita yang membuat Indira menggeleng, "Gak mau ah, aku nanti jadi nyamuk."

"Enggalah, mau yaaa."

"Mau kemana emang?"

"Gak tau juga sih, pokoknya nanti aku kabarin. Trus kamu harus udah siap."

"Bye aku ke kampus dulu."pamit Gita seraya melambaikan tangan ke arah Indira.

Indira menatap kepergian Gita dari celah dinding, jemarinya mengambil potongan kiwi lalu memakannya. Pikirannya melayang memikirkan bagaimana peran teman-teman kostnya dalam menjaga dirinya.

Mereka yang selalu perhatian dengannya, yang selalu menanyakan kabarnya, dan yang selalu mengantar pergi ke rumah sakit. Jika ada kata yang lebih tinggi dari kata 'Terimakasih' mungkin Indira akan mengucapkan itu kepada rekan kost yang baru beberapa minggu ini dekat dengannya.

Kost AnggoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang