Bagian Dua Puluh Dua | Menikah untuk bertengkar

137 15 5
                                    

⚠️WARNING!!⚠️

(Perlu di pahami bahwasanya di Cerita bersajak "Absurd Pernikahan" ini, mengandung konten yang mungkin hanya cocok untuk beberapa kalangan, sebab memiliki beberapa kata kasar dan Dewasa, maka dari itu diharapkan para readers tercinta ambil bijak dalam membaca cerita ini!!)

______________________________________

Yo minna!!!

Selamat beraktivitas dan jangan lupa membaca kisah yang penuh ke absurd-an ini

jaga kesehatan dan pastinya perbanyak minum air putih

Just that and..

Happy Readingg...

___
__
_

"Setiap kata yang terlontar, setiap luapan perasaan, membuat tabir hati kita lebih lebar"



Masih sangat pagi, sekitaran pukul lima, Vandra sudah di buat panik lantaran cewe pemarah yang biasanya bangun jam enam itu tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Vandra gusar, dengan ekspresi yang tak bisa digambarkan. Ia mengitari sudut demi sudut ruang minimalisnya sembari meneriakkan nama Silli namun hasilnya nihil. Dipikiran Vandra hanya satu, yaitu perceraian. Bagaimana jika sekarang Cewek itu sudah duduk manis di kantor pengadilan agama untuk mengurus surat cerai mereka.

Dengan Ekspresi penuh tekanan, Vandra mendudukkan dirinya di ruang dapur kemudian meraih ponsel dan berniat menelpon cewe itu, meskipun sebelumnya ia sudah mencoba sebanyak lima kali.

Panggilan di dalam layar itu sangat jelas jika Silli sedang aktif, namun sayangnya tak ada tanda-tanda jika cewek itu akan mengangkat panggilan darinya.

Hingga sekitar 15 menitan mencoba, akhirnya suara Silli terdengar lantang di dalam sana.

"Apaan? Lo ganggu tau gak!"
Gerutu Silli dibalik layar, namun bukannya ikut marah Vandra malah terlihat sangat lega.

"Lo dimana sih? Pagi-pagi buta udah ngilang aja kayak dedemit!"

"Kepo!"

"Nih si bego kalau di tanyain yah! Lo dimana njing? Jangan sampai gue hancurin nih rumah!"

"Bodo, itukan rumah lo bukan rumah gue!"

Vandra kikuk sendiri, benar juga yang dikatakan Silli jika ini adalah rumahnya. Mau Vandra bakar pun tidak akan menjadi permasalahan bagi istrinya itu.

"Lo dimana?"
Kini intonasi Vandra menurun, sangat-sangat lembut sampai Silli yang mendengarnya di dalam sana melongo dan merasa geli sendiri.

"Gue lagi ngurus surat perceraian kita"

"HAH!?"

Vandra Refleks berdiri dari duduknya kala mendengar ucapan Silli di dalam sana. Ia percaya tidak percaya, namun terkadang Silli selalu berkata sesuai fakta.

"Pi boong hhh!"

Kekehan Silli membuat Vandra ingin sekali membantingnya. Sungguh, Rasanya Vandra ingin segera menemukan cewek itu lalu menggantungnya di atas genteng saking kesalnya ia pada Silli.

"BAJINGAN! dimana lo sekarang? HAH!?"

"GUE DI DALAM WC, BEGO!"


°°°°°°

Absurd Pernikahan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang