Bagian dua puluh lima | Cewek untuk Agra

117 13 8
                                    

⚠️WARNING!!⚠️

(Perlu di pahami bahwasanya di Cerita bersajak "Absurd Pernikahan" ini, mengandung konten yang mungkin hanya cocok untuk beberapa kalangan, sebab memiliki beberapa kata kasar dan Dewasa, maka dari itu diharapkan para readers tercinta ambil bijak dalam membaca cerita ini!!)

______________________________________

Update lagi nih..

Semoga cerita ini bisa menemani masa senggang para pembacanya

Happy Readingg...

___
__
_

"Aku memilih berhenti, sebab dirimu sudah terlalu jauh untuk dikejar"
_Agra


Silli masih berdiri di sana, di tempat Vandra pergi meninggalkan dirinya demi sang pacar. Silli tak merasa keberatan, sebab ia sadar jika Vandra dan dirinya bukanlah dua orang yang saling mencintai. Tak ada alasan untuk Vandra tidak khawatir pada Clara, meskipun Clara merupakan orang yang paling di benci Silli saat ini.

Lama berkutat dengan pikirannya, tiba-tiba saja sorot mata Silli menangkap sepasang insan yang tengah beradu argumen sengit. Sang cowok dengan penuh gairah memperjuangkan perasaannya, namun dengan dingin ditolak mentah-mentah oleh si cewek. Begitulah adegan yang kini tertangkap oleh mata Silli, seolah mencerminkan pergulatan batinnya sendiri.

"Aku mohon Nes, kasih satu kesempatan lagi! Aku janji, kamu bakal bahagia sama aku!"
Pinta Agra, memohon pada Nessa si cewek yang selama ini Agra Gemari. Tak peduli dengan penolakan yang di lontarkan, Agra selalu berusaha menggunakan peruntungan yang entah kesekian kalinya demi agar perasaannya tak berujung tragis.

Nessa menggeleng, ekspresinya berada dalam ambang kebingungan dan Putus asa, seakan kehabisan cara untuk menolak Agra.

"Gra! Kamu ganteng, banyak cewek yang suka sama kamu!"

"Tapi aku maunya sama kamu!" Jawab Agra tegas.

Elahan kasar yang keluar dari mulut Nessa terdengar jelas di telinga Agra, seakan memberitahukan pada cowok itu jika Nessa benar-benar sudah lelah dan tak tau lagi cara agar Agra berhenti mengusiknya.

"Aku mohon Nes!"

"Maaf, Gra, tapi aku udah pacaran sama Kak Dewa! Tolong jangan kayak gini lagi, aku nggak mau kalau kamu dan Kak Dewa sampai berantem cuma karena aku!" jelas Nessa, berharap Agra mengerti.

Agra diam sejenak, merasakan gemuruh di hatinya yang penuh dengan campur aduk emosi. Hatinya terasa berat, seakan seluruh dunia mendadak runtuh di hadapannya. Perasaan kecewa dan kesedihan bergelora, namun dia berusaha menahan diri untuk tidak menunjukkan betapa sakit perasaannya saat ini.

"Bertahun-tahun, Nes, aku ngejar kamu, dan kamu selalu bilang nggak mau pacaran. Sekarang tiba-tiba kamu udah pacaran sama Dewa. Kenapa, Nes? Apa aku kurang baik buat kamu?" tanya Agra, suaranya penuh rasa sakit.

Nessa menunduk, merasa bersalah. "Aku nggak pernah mau nyakitin kamu, Gra. Tapi perasaanku nggak bisa dipaksain. Aku udah jujur dari awal."

Agra menatapnya dengan mata sedih. "Jadi, selama ini aku cuma cadangan? Aku harus nunggu sampai kamu siap?"

Nessa menggeleng, "Bukan begitu. Aku memang menghargai semua yang kamu lakukan, tapi perasaanku nggak bisa dipaksakan. Aku harap kamu bisa ngerti."

Agra memejamkan mata sejenak, berusaha menenangkan diri. "Oke, Nes. Aku akan coba buat merelakannya. Tapi ingat, aku selalu tulus sama kamu."

Absurd Pernikahan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang