⚠️WARNING!!⚠️
(Perlu di pahami bahwasanya di Cerita bersajak "Absurd Pernikahan" ini, mengandung konten yang mungkin hanya cocok untuk beberapa kalangan, sebab memiliki beberapa kata kasar dan Dewasa, maka dari itu diharapkan para readers tercinta ambil bijak dalam membaca cerita ini!!)
______________________________________
Hi readers 👋
Hari ini Author up bagian tiga puluh, semoga kalian suka dengan chapter ini yahh
Itu saja dan
Happy Readingg...
___
__
_"Perasaan kita, mungkinkah hanya saling kita tutupi?"
Vandra, cowok itu masuk ke kamarnya dengan jersey merah hati yang masih melekat di tubuhnya serta beberapa butir keringat di keningnya. Setelah melihat Silli tengah asik memainkan ponselnya di atas tempat tidur, ia jadi teringat akan penjelasan yang harus ditanyakan nya pada cewek itu sebab tadi terhambat akibat latihan basket yang tak bisa dihindarinya. Lantas Vandra segera berjalan ke arah Silli.
"Jadi biro jodoh lo sekarang?" Tanyanya langsung pada inti, membuat cewek yang sedang fokus pada layar ponselnya itu segera mendongak.
"Maksud lo?" Ekspresi Silli berubah bingung. Jujur saja ia tak paham dengan pertanyaan tiba-tiba suaminya ini.
Vandra menghela kasar, berkacak pinggang dan tak lupa memberikan tatapan tak suka pada Silli, "ngapain lo ngenalin Agra sama teman lo?" Ketus Vandra namun Silli nampaknya mulai paham dengan pertanyaan cowok ini.
"Emang kenapa sih? Lagian Agra pasti lebih bahagia sama Denia dari pada cewek yang nolak dia kemarin!" Jawab Silli santai, "harusnya lo berterimakasih sama gue, karena sahabat lo itu gak jadi sad boy!" Sambungnya lagi.
Nampak cowok itu sedikit terdiam, seakan mencerna setiap jawaban yang keluar dari mulut Silli. Namun, matanya kembali memperlihatkan tatapan tak suka serta menunjuk Silli. "Gue tau, ini pasti rencana lo kan biar bisa lebih dekat sama teman-teman gue? Lo punya rencana apa lagi sih Sil? Gak capek apa? Emang gak bisa kita ngejalanin perjodohan ini tanpa mengusik kehidupan satu sama lain? Hubungan dan pertemanan gue, tolong jangan ikut campur, bisa?"
Hembusan nafas terdengar jelas di telinga Silli. Setelah mendengar ocehan cowok itu ia hanya diam. Entah mengapa, nada bicara Vandra nampak frustasi ketika mengatakan semua itu. Apakah Silli sungguh terlalu mengusiknya?
"Gue cuman mau bantu Agra.."
"Agra udah dewasa Sill, dia bisa nyelesain masalahnya sendiri! Dengan lo ngebuat Agra dekat sama sahabat lo, sama aja lo ngebuat dia dekat sama lo! Dan apa? Dan setelah itu, lambat laun mereka bakal tau tentang hubungan kita! Lo gak mikirin itu?"
"Kenapa gue harus mikirin itu?" Intonasi suara Silli terdengar tak stabil, "setelah lulus, keluarga kita juga bakal ngumumin pernikahan ini, terus kenapa gue harus khawatir? Bukannya dari awal kita udah saling mengusik kehidupan satu sama lain? Mereka, bahkan, selain Agra ataupun Denia akan tau kalau kita udah nikah!"
"Silli.."
"Gue ajak lo cerai, lo juga nolak kan?"
Sorot mata Vandra memandang wajah datar di depannya. Hingga setetes air yang terjatuh dari sudut mata Silli membuat mata Vandra melebar. Ini kali pertama ia melihat cewek itu menangis, walau hanya setetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Pernikahan (On Going)
DiversosDi usia yang terbilang remaja, Silli harus menerima kenyataan pahit berupa perjodohan dengan seorang cowok populer yang terkenal dengan sikap menyebalkannya. Ironisnya, cowok tersebut sudah memiliki kekasih, menjadikan situasi semakin rumit dan penu...