Bagian dua puluh enam | Agra bukan penipu

117 10 4
                                    

⚠️WARNING!!⚠️

(Perlu di pahami bahwasanya di Cerita bersajak "Absurd Pernikahan" ini, mengandung konten yang mungkin hanya cocok untuk beberapa kalangan, sebab memiliki beberapa kata kasar dan Dewasa, maka dari itu diharapkan para readers tercinta ambil bijak dalam membaca cerita ini!!)

______________________________________

Yuhuuu author update kembali

Gimana nih kabarnya?

Udah makan?

Udah mandi?

Udah siap untuk membaca cerita ini wkwk?

Langsung saja yah..

Happy Readingg...

___
__
_

"Melihatnya mencintai orang lain adalah bentuk ikhlas ku yang paling tabah, namun terkadang aku masih bertanya, mengapa?"






Pukul delapan lewat tiga puluh menit, Sorot mata Silli tak berpindah dari pintu utama, menantikan sang suami yang tak kunjung kembali. Entah mengapa ada perasaan aneh yang menggerogoti batinnya, mengingat jika sekarang Vandra tengah bersama Clara, membuat ia tidak tenang. Mungkin kah Silli cemburu? Namun, Silli pastinya menepis kata cemburu itu, sebab tak mungkin ia cemburu pada orang yang tidak Silli cintai.

Silli memilih duduk di ruang tamu sembari menonton. Ia juga tak ingin langsung mengunci rumah karena takut jika cowok itu tiba-tiba saja kembali saat dirinya sudah tertidur.

Wajah Silli mendongak, menatap langit-langit rumahnya yang dihiasi satu lampu diatas sana. Silli berfikir, apakah dia sudah jatuh cinta pada cowok itu? Pada cowok menyebalkan yang selalu menyusahkan Silli? Vandra memang menyebalkan, Silli akui. Namun ketidak hadiran cowo itu di sampingnya seakan mengusik hati Silli. Rasanya lebih nyaman jika melihat Vandra walau terkadang cowok itu seakan minta di Jambak.



°°°°°



Disisi lain, Agra yang baru beberapa menit lalu mengirimkan pesan pada Denia seolah tak ingin memegang ponselnya lagi. Ia benar-benar layaknya orang bodoh yang baru saja mengenal cinta. Inilah dampak negatif jika di dalam hidup hanya mengejar-ngejar ketidakpastian, fikir Agra.

Pria itu mondar-mandir di depan kasurnya, merebahkan beberapa kali tubuhnya ke atas kasur, sampai-sampai melakukan push up dan pull up saking groginya menunggui balasan pesan dari Denia.

Hingga sekitar sepuluh menitan, dentingan notifikasi pesan masuk dari ponsel Agra membuat cowok itu buru-buru mendekat ke ponselnya. Agra menelan ludahnya dalam- dalam, sebelum akhirnya memberanikan diri melihat balasan pesan tersebut.

"Tolong lindungi gue tuhan!" Ujar Agra penuh dramatis.

______________________________________

Denia
______________________________________

Hi Denia

Absurd Pernikahan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang