Part 9

338 62 27
                                    

Hari ini ujian terakhir mereka, setelah itu para siswa kelas 3 akan di liburkan sembari menunggu hari kelulusan mereka.

Bel petanda ujian berakhir telah berbunyi sekarang waktunya istirahat, Krist keluar dari kelas dengan pikiran kosong, sejujurnya dia sangat tidak fokus tadi, selain karna memikirkan kencannya tadi malam dengan Jane, dia juga memikirkan Singto.

"Ayo ke kantin" Ucap Jane pada Krist.

"Hmm, aku ingin ke toilet sebentar" ucap Krist.

"Oh, aku ke kantin dulu" Ucap Jane.

Krist mengangguk, dia melangkahkan kakinya pergi ke toilet, disana Krist bertemu dengan Singto.

"Sing" ucap Krist saat melihat Singto seperti tak melihat dirinya.

Singto hanya diam, dia terus berjalan mengabaikan Krist yang memanggilnya.

"Singto, kenapa kamu mengabaikan ku?" Ucap Krist sambil mengejar Singto.

"Aku ingin sendiri, Krist!!" Ucap Singto dengan nada yang sedikit tinggi.

"Apa aku punya salah?" Ucap Krist bingung.

Padahal kemarin dia dan Singto masih baik-baik saja, kenapa tiba-tiba Singto marah padanya?

Singto juga bingung dengan dirinya sendiri, kenapa dia marah pada Krist hanya karna mengingat tadi malam Krist pasti mencium Jane sama seperti Krist mencium dia kemarin siang, rasanya benar-benar menyebalkan.

Singto hendak pergi dari sana namun Krist menahan tangan Singto. Krist menarik Singto masuk ke dalam sebuah toilet dan mengunci pintunya.

"Katakan apa salah ku?" Ucap Krist.

"Bagaimana kencan mu semalam?" Tanya Singto berusaha untuk bersikap biasa saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana kencan mu semalam?" Tanya Singto berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Jawab pertanyaan ku dulu, apa aku punya salah padamu?" Ucap Krist.

"Aku hanya ingin sendiri" Ucap Singto.

"Apa aku mengganggumu, dan kenapa kamu tiba-tiba ingin sendiri" Ucap Krist bingung.

"Apa kalian sudah menjalin hubungan?" Tanya Singto sambil menatap mata Krist.

Krist belum menjawab namun jantung Singto sudah berdetak kencang, bagaimana jika benar Krist dan Jane sudah resmi berpacaran?

"Aku tak mengajak Jane berpacaran" ucap Krist sehingga membuat Singto bernafas lega mendengarnya.

"Kenapa?" Tanya Singto.

"Entahlah" Ucap Krist.

Krist menatap Singto, dia hanya penasaran kenapa wajah singto terus menghantuinya sejak semalam, kemudian beralih menatap bibir merah Singto, bibirnya sedikit membiru mungkin bekas di hisapnya terlalu kuat kemarin.

Krist mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Singto sehingga membuat Singto sangat terkejut, kenapa Krist tiba-tiba menciumnya?

"K-krist" gumam Singto sambil berusaha melepas ciuman Krist, Krist malah menekan tengkuk leher Singto memperdalam ciumannya, beberapa detik kemudian Singto mulai diam membiarkan Krist mencium bibirnya, dia juga membalas lumatan Krist, terdengar suara kecipak dari bibir keduanya yang semakin nyaring. Singto mengalungkan tangannya di leher Krist, memperdalam ciuman mereka.

Keduanya seakan lupa jika mereka berada di toilet sekolah sekarang, bagaimana jika para siswa tahu ada dua murid yang berciuman di dalam toilet!?

Krist langsung melepas ciumannya saat merasakan dia mulai terangsang, jantung Krist berdetak kencang, ada apa dengannya? Kenapa dia bisa terangsang saat berciuman dengan Singto!?

"M-maafkan aku" Ucap Krist.

"Aku... Aku juga minta maaf" ucap Singto yang baru tersadar dengan apa yang mereka lakukan.

Krist mengusap bibir Singto menggunakan ibu jarinya, setelah penampilan mereka rapi, keduanya keluar dari toilet, berjalan bersama ke taman tempat biasa mereka duduk.

"Hari ini terakhir kita sekolah" Ucap Singto memulai pembicaraan.

"Ya, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?" Ucap Krist.

"Bekerja" Ucap Singto, memangnya apa lagi?

"Oh, sampai jumpa di hari kelulusan nanti" Ucap Krist.

"Iya" Ucap Singto.

"Papa menanyakan mu kemarin, karna kamu tak pernah ke rumah lagi" Ucap Krist.

"Benarkah?" Ucap Singto, entah kenapa dia senang mendengar itu.

"Ya, jika aku ada waktu aku akan menjemputmu dan membawa mu ke rumah" Ucap Krist.

"Hubungi aku kapanpun itu" Ucap Singto.

"Ya" Ucap Krist sambil tersenyum.

"Apa kita masih berteman?" Tanya Singto.

"Tentu saja, kenapa kamu menanyakan itu?" Ucap Krist bingung.

"Kamu akan sibuk kuliah nanti, sedangkan aku bekerja" Ucap Singto.

"Kita bisa bertemu disaat kita tak sama-sama sibuk" Ucap Krist.

"Janji?" Ucap Singto.

"Ckk, aku berjanji" Ucap Krist.

"Krist" Ucap Singto.

"Hmm" Ucap Krist sambil menatap Singto.

"Kenapa kamu mencium ku tadi?" Tanya Singto.

"Aku... Aku tak tahu" Ucap Krist.

"Huh?"

"Aku hanya ingin mencium mu" Ucap Krist.

"Cih, mana ada teman yang berciuman" ucap Singto.

"Kamu juga membalas ciuman ku" Ucap Krist.

"...."

"Itu yang terakhir, maafkan aku" Ucap Krist sambil menyengir.

Singto hanya menganggukkan kepalanya, kini keduanya sama-sama terdiam.

"Krist, aku mencari mu di kelas tadi!" Ucap Jane yang baru saja datang.

"Huh, kenapa?" Ucap Krist.

"Tidak, ayo ke kelas, jam istirahat sudah hampir habis" ucap Jane.

Krist menganggukkan kepalanya, kini dia beranjak dari duduknya.

"Sing, aku ke kelas ku dulu" ucap Krist.

"Ya" Ucap Singto.
















Tbc.

Innocent Love ✓Where stories live. Discover now