Krist benar-benar menepati janjinya, sekarang dia sudah berhenti bekerja di rumah sakit dan mulai mempelajari tentang bisnis papanya.
Setiap hari Krist selalu di habiskannya dengan bekerja, dia bahkan menjadi jauh lebih sibuk dari pada saat menjadi dokter.
Krist dan Singto mulai jarang bertemu tapi mereka masih saling mengirim pesan.
"Apa nanti sore kamu bisa menjemput ku?" Ucap Singto pada Krist di sebrang sana.
Saat ini Singto dan Krist sedang telponan, karna Singto yang menghubungi Krist lebih dulu, dia mengatakan jika dia tiba-tiba merindukan Krist.
Krist melihat pekerjaannya di laptop yang masih sangat banyak.
"Maaf, Sing. Sepertinya tak bisa" Lirih Krist.
"Apa kamu selingkuh, Krist!! Kamu jarang ada waktu untuk ku akhir-akhir ini!!" Ucap Singto marah.
Sudah terhitung 1 bulan Krist dan Singto tak bertemu, itupun terakhir pertemuan mereka hanya 2 jam.
"Tidak, aku bersumpah. Aku benar-benar sibuk bekerja. Kamu tahu sendiri aku sudah tak bekerja di rumah sakit. Aku bekerja di perusahaan papa sekarang, banyak hal yang masih harus ku pelajari" Ucap Krist.
"Kata Namtan kamu mungkin punya sekertaris seksi!" Ucap Singto.
Krist memijat keningnya saat mendengar itu, apa itu alasan Singto tiba-tiba menuduhnya selingkuh sekarang?
"Sayang, tolong mengerti. Aku benar-benar sibuk di kantor. Aku sangat mencintai mu, Sing. Aku tak mungkin selingkuh" ucap Krist.
"Apa kamu tak merindukan ku? Sudah 1 bulan kita tak bertemu, Krist. Bahkan pertemuan terakhir kita hanya 2 jam!" Ucap Singto.
"Maafkan aku" Lirih Krist, dia bingung harus mengatakan apa.
"Kamu tak mencintai ku lagi sekarang, kamu berubah" Lirih Singto, suara Singto terdengar bergetar, Krist tahu Singto menangis.
Pintu ruangan Krist terbuka, seorang wanita masuk ke dalam ruangannya.
"Tuan, 10 menit lagi meeting di mulai" Ucap sekertaris Krist.
Krist hanya mengangguk, setelah itu sekertarisnya keluar dari ruangannya.
"Aku ada meeting 10 menit lagi" Ucap Krist.
*Tuutt... Panggilan di matikan sepihak oleh Singto, Krist hanya menatap layar ponselnya sambil menghela nafas.
Krist memang tak mengatakan alasan dia berhenti menjadi dokter dan alasan dia bekerja di perusahaan papanya agar papanya merestui hubungan mereka.
Krist tak mau Singto akan berpikir jika papanya benar-benar menolak Singto, itu sebabnya Krist lebih memilih untuk merahasiakan itu, dan mengatakan itu kemauannya sendiri yang ingin belajar bisnis.
****
Di tempat lain saat ini, Singto bekerja dengan suasana hati yang berantakan, tak bisa di pungkiri jika air mata terus menetes membasahi pipinya. Beruntung saat ini restoran sedang sepi, dan satu jam lagi jam kerjanya berakhir."Kamu menangis?" Ucap Ohm, yang memang terus memperhatikan Singto sejak tadi.
"Tidak" Ucap Singto.
"Apa kamu putus dengan Krist? Aku sudah jarang melihat dia kesini" Ucap Ohm.
"Dia sibuk" Ucap Singto seadanya.
"Sibuk? Tak ada yang namanya sibuk di dunia ini, Sing. Semua tergantung prioritas" Ucap Ohm.
"Apa maksud mu?" Ucap Singto.
"Aku tak bermaksud apapun" Ucap Ohm.
Singto memilih untuk pergi meninggalkan Ohm, ucapan Ohm terus terngiang-ngiang di kepalanya, apa benar jika dia bukan lagi prioritas Krist sekarang? Apa benar Krist selingkuh?
![](https://img.wattpad.com/cover/373798188-288-k928626.jpg)
YOU ARE READING
Innocent Love ✓
FanfictionPertemuan awal penuh rasa kesal, lama-lama rasa tak biasa mulai hadir, akankah keduanya bisa bersatu? Apa lagi banyak perbedaan di antara mereka. *Top Krist, Bot Sing, M-Preg.