Hari ini Krist dan Singto akan pergi bersama, sebelumnya mereka sudah membuat janji, Krist meminta Singto untuk menemaninya ke mall membeli kado ulang tahun untuk papanya. Krist tak mau papanya merajuk karna dia melupakan ulang tahun papanya lagi sedangkan dia tak pernah lupa ulang tahun Singto.
Sekarang sudah jam 7 malam, sesuai janji Krist dia akan tiba jam 7 malam. Singto menunggu kedatangan Krist di depan rumahnya.
Malam ini Krist menggunakan motor dengan jaket tebal yang menyelimuti tubuhnya.
Singto berjalan menghampiri Krist dengan sebuah helm yang di pegangnya, sebelumnya Krist memang sudah mengatakan jika dia akan menjemput Singto dengan menggunakan motor, itu sebabnya Singto menunggu sambil memegang helm.
Singto naik ke atas motor Krist kemudian Krist melajukan motornya membelah jalanan. Di sepanjang jalan keduanya hanya diam, terlalu berisik juga untuk bicara.
Kini Singto memeluk tubuh Krist, mungkin ini akan menjadi hari-hari terakhir dia bisa memeluk Krist walau dengan alasan dia takut jatuh, hari-hari terakhir dia di bonceng oleh Krist menggunakan motor, jika Krist sudah melamar Jane, Singto tentu tak bisa melakukan itu lagi kan?
Rasanya benar-benar menyakitkan saat mengingat itu, entah menyakitkan karna dia akan di tinggal menikah oleh sahabatnya atau di tinggal menikah oleh pria yang di cintainya.
"Ku dengar ada film bagus, apa kamu mau nonton?" Tanya Krist.
Saat ini mereka sudah tiba di mall, dan sedang berjalan mengelilingi mall mencari apa yang ingin Krist beli.
"Apa kamu sudah tahu ingin membeli apa?" Tanya Singto.
"Belum" Ucap Krist.
"Hmm, bagaimana jika jam tangan?" Saran dari Singto.
"Papa sudah mempunyai banyak jam tangan"
"Tak masalah, katakan agar papa ingat waktu, itu sebabnya kamu membelikannya jam tangan, yang terpenting adalah ucapan, bukan hadiahnya" Ucap Singto.
"Baiklah" Ucap Krist sembari berjalan mencari toko jam tangan.
"Dan untuk tawaran mu tadi, setelah membeli jam, kita nonton" ucap Singto.
"Ya" ucap krist.
"Bantu aku memilih jam yang cocok untuk papa" Ucap Krist.
Singto menatap satu jam yang mencuri perhatiannya sejak tadi.
"Tolong ambilkan yang ini, phi" Ucap Singto kepada pria yang menjaga toko jam tersebut.
"Dan ambilkan yang ini" Ucap Krist.
"Baiklah, kamu bisa membeli itu" Ucap Singto, karna menurutnya pilihan Krist juga sangat bagus.
"Aku ambil keduanya" ucap Krist.
Setelah jam di bungkus, Krist memberikan jam pilihan Singto tadi kepada Singto.
"Untuk mu" Ucap Krist.
"K-kenapa aku?" Ucap Singto.
"Kamu memilih itu karna kamu suka 'kan?" Ucap Krist.
"Aku tidak... Aku tak mau menerimanya Krist, bukankah aku sudah mendapatkan kado ulang tahun ku bulan lalu?" Ucap Singto.
"Aku memberikannya untuk mu sebagai sahabat mu" ucap Krist.
"Krist, aku tak suka jam tangan, apa kamu pernah melihat ku memakai jam tangan selama ini?" Ucap Singto.
"Oh ya, benar. Kamu suka apa?" Ucap Krist.
"Aku tak suka apapun" Ucap Singto.
"Ayolah Sing..."
YOU ARE READING
Innocent Love ✓
FanfictionPertemuan awal penuh rasa kesal, lama-lama rasa tak biasa mulai hadir, akankah keduanya bisa bersatu? Apa lagi banyak perbedaan di antara mereka. *Top Krist, Bot Sing, M-Preg.