Part 24 (End)

461 59 31
                                    

"Selamat ulang tahun" Ucap Namtan sambil meniup terompet kecil.

Beberapa waiter dan waitress menyanyikan lagu ulang tahun untuk Singto, sedangkan Ohm memegang kue ulang tahun.

Singto meniup lilin sambil tersenyum, bahkan orang pertama yang mengucapkan ulang tahun padanya adalah Namtan dan teman-temannya di restoran.

Dimana kekasihnya? Krist terlalu sibuk sampai melupakan hari ulang tahunnya!

Sekarang sudah jam 5 sore, jam kerja Singto sudah berakhir. Sejak tadi Singto menunggu ucapan selamat ulang tahun dari Krist namun tak ada satupun pesan masuk di ponselnya. Sepertinya Krist melupakan hari ulang tahunnya.

Singto juga tak berniat untuk mengirimi Krist pesan, dia tak ingin mengingatkan Krist jika hari ini dia berulang tahun.

Padahal ulang tahunnya ini akan menjadi ulang tahun pertama dia sebagai kekasih Krist dan ucapan selamat ulang tahun dari Krist yang pertama sebagai kekasih Singto.

"Potong kuenya" Ucap Ohm.

Singto memotong kue ulang tahunnya, dan membagi kue tersebut kepada teman-temannya.

Hampir 2 jam Singto merayakan ulang tahunnya dengan teman-temannya, sekarang sudah jam 7 malam, Singto melihat ponselnya masih tak ada pesan dari Krist.

Kini Singto pamit pulang, dia pulang menggunakan taxi. Di sepanjang jalan Singto menangis, entahlah dia juga bingung, kenapa rasanya sangat sakit, dia memang mudah menangis akhir-akhir ini.

Sebuah pesan masuk di ponselnya dari Krist, Singto langsung membuka pesan tersebut.

"Kamu dimana, Sing? Aku di depan rumah mu sekarang" isi pesan tersebut.

"Sebentar lagi aku datang" balas Singto.

Benar saja, saat taxi Singto tiba, Singto melihat Krist berdiri di samping mobilnya. Krist terlihat sangat rapi dengan kemeja putih dan celana hitam yang di kenakannya.

Singto keluar dari taxi, membuat Krist langsung menghampiri Singto.

"Apa kamu baru pulang?" Ucap Krist.

"Ya" jawab Singto singkat.

"Ku pikir kamu sudah pulang sejak tadi. Harusnya kamu menghubungi ku, meminta aku menjemputmu" Ucap Krist.

"Ada apa?" Tanya Singto.

"Ayo berkencan" ucap Krist.

Air mata yang di tahannya sedari tadi akhirnya mengalir keluar membasahi pipinya.

"Tidak" Lirih Singto sambil menangis.

"K-kenapa?" Ucap Krist.

"Ini sudah 3 minggu sejak pertemuan terakhir kita waktu itu, dan baru hari ini kamu menemui ku lagi" Ucap Singto.

"Aku benar-benar sibuk, maafkan aku. Bukankah aku sudah menemui mu sekarang? Ayo berkencan" Ucap Krist.

"Tidak, aku membenci mu, Krist!! Sangat membenci mu!!!" Teriak Singto sambil memukul dada Krist.

"Maafkan aku, Sing. Bukankah sekarang aku sudah disini?" Ucap Krist sambil menahan tangan Singto agar berhenti memukulnya.

"Aku ingin putus!" Ucap Singto.

"Tolong jangan ucapkan itu, aku sangat mencintai mu, sayang" ucap Krist.

"Hikkss.. hikkss.. kamu jahat, Krist!" Ucap Singto sambil menangis tersedu-sedu.

Krist sepertinya benar-benar lupa hari ulang tahunnya.

"A-aku benar-benar sibuk, maafkan aku" ucap Krist sambil berusaha untuk memeluk Singto namun Singto terus menghindar bahkan masih terus berusaha memukul Krist.

Innocent Love ✓Where stories live. Discover now