Part 15

382 63 51
                                    

****
Seharian ini Singto menghabiskan harinya di rumah Krist, bermain bersama Ajun, dan sesekali mereka
main PS walau tak terlalu bisa fokus karna di ganggu Ajun.

Sekarang sudah jam 6 sore, sesuai janji Tay, dia akan menjemput anaknya jam 6.

"Mana om Edward?" Tanya Tay pada Krist.

"Mungkin bekerja di kamar, apa phi tahu karna Ajun papa terus meminta cucu pada ku!" Ucap Krist kesal.

"Kenapa kamu menyalahkan Ajun, huh?" Ucap Tay tak terima anaknya di salahkan.

"Ya karna Ajun, karna Ajun adalah anak phi, dan phi sepupu ku, jadi akhirnya aku yang kena" Ucap Krist.

"Alasan mu, Krist, kapan kamu akan melamar Jane?" Ucap Tay.

"Entahlah phi, aku bingung" Ucap Krist.

"Kenapa?" Tanya Tay, tak biasanya Krist bingung saat membahas Jane, biasanya dia paling suka jika membahas tentang Jane.

Krist hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana dengan mu, Sing?" Tanya Tay.

"Aku? Aku juga tak tahu akhirnya aku akan bagaimana" Ucap Singto.

Ya, Singto tak tahu akhirnya dia akan bagaimana, apakah dia akan menikah? Tapi dengan siapa? Pria atau wanita? Walau sejujurnya Singto tak peduli dengan pria atau wanita. Hatinya hanya menginginkan Krist, tapi bukankah Krist menginginkan Jane? Itu sebabnya Singto bingung dengan dirinya sendiri, biarkan waktu yang menjawab nanti.

"Apa ada seseorang yang mencoba mendekati mu?" Tanya Tay penasaran.

Selama mengenal Singto, Tay belum pernah mendengar Singto menceritakan seseorang padanya atau pada Krist, Singto bahkan tak pernah menjalin hubungan selama ini.

"Ku pikir tak ada" Ucap Singto.

Benar kan? Tak ada yang mendekatinya, dia juga hanya selalu berteman dengan Krist setiap harinya.

"Apa mau ku atur kencan buta untuk mu?" Ucap Tay.

"Singto tak butuh itu" ucap Krist.

"Dia butuh itu, Krist" Ucap Tay.

"Phi Tay, ayo pulang, aku benar-benar lelah" Ucap New dari dalam mobil.

"Kenapa lelah? Bukankah harusnya kalian bersenang-senang tanpa Ajun?" Ucap Singto.

"Ya, aku sangat bersenang-senang tadi di hotel" bisik Tay sambil mengedipkan matanya.

Tay mengambil alih Ajun dari gendongan Krist kemudian membawa Ajun pergi dari sana meninggalkan Krist dan Singto yang masih mencerna ucapan Tay.

"Contoh daddy durhaka!? Dia menitipkan Ajun pada kita, sedangkan dia bersenang-senang di hotel dengan suaminya!?" Ucap Krist kesal.

"Sudahlah Krist, itu wajar untuk pasangan baru, sesekali tak masalah" Ucap Singto.

"Tetap saja rasanya aku tak terima, waktu ku bersama mu jadi terganggu karna Ajun" ucap Krist.

"Ayo antar aku pulang" Ucap Singto.

"Main PS sekali lagi" Ucap Krist.

"Aku benar-benar lelah, Krist! Antar aku pulang sekarang!" Ucap Singto kesal.

"Ckk, baiklah" Ucap Krist.

Krist mengambil helmnya, sebelum itu, dia memberikan jaketnya pada Singto.

"Untuk apa?" Ucap Singto.

"Bukankah gerimis sekarang? Aku takut kamu kedinginan" Ucap Krist.

"Terima kasih" Ucap Singto.

Innocent Love ✓Where stories live. Discover now