Part 5

318 56 28
                                    

Singto menunggu Krist di tempat Krist memarkirkan motornya. Tak lama Krist datang mendekat.

"Kelas ku baru selesai, apa kamu menunggu lama?" Ucap Krist pada Singto.

"Tidak, kamu ingin kemana?" Ucap Singto yang sangat penasaran kemana Krist akan pergi.

Ya, tadi saat jam istirahat mereka bertemu, Krist mengatakan ingin Singto menemaninya ke suatu tempat setelah pulang sekolah, itu sebabnya Singto menunggu Krist di tempat parkir sekarang.

"Dealer motor" Ucap Krist sambil tersenyum.

Krist menghidupkan mesin motornya kemudian Singto naik ke belakang.

"Apa kamu tak bekerja hari ini?" Tanya Krist, mengingat jika setiap pulang sekolah Singto selalu bekerja.

"Giliran ku libur" Ucap Singto.

"Oh" Ucap Krist.

Sekarang Krist sudah sangat lihai mengendarai motor, itu sebabnya Singto tak takut lagi di bonceng oleh Krist.

Krist bahkan sudah berani mengebut di jalanan. Seperti sekarang, Krist mengemudikan motornya dengan kecepatan kencang sehingga membuat Singto memeluk erat tubuh Krist dari belakang.

Hanya membutuhkan waktu 40 menit akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.

"Apa kamu ingin membunuh ku, Krist!!" Ucap Singto marah sambil turun dari motor.

Sebenarnya sejak tadi Singto ingin marah, tapi karna tadi dia sangat takut, Singto lebih memilih untuk diam, dan memarahi Krist sekarang.

"Apa kamu masih meragukan ku, huh? Aku sudah seperti pembalap sekarang, dan hadiahnya kata papa aku boleh membeli motor baru!!" Ucap Krist bahagia.

Krist menarik tangan Singto membawanya masuk ke dalam dealer motor.

"Sing, menurut mu lebih bagus warna apa?" Tanya Krist.

Singto menatap motor yang di maksud oleh Krist, itu motor besar, sama seperti motor Natt. Ya, Krist membeli motor besar sekarang, dia akan belajar mengendarai motor itu nanti.

"Merah, itu cocok untuk mu" Ucap Singto.

Krist melakukan pembayaran, dan menulis alamat rumahnya agar pihak dealer mudah mengantar motornya, setelah itu Krist dan Singto pergi dari sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Krist melakukan pembayaran, dan menulis alamat rumahnya agar pihak dealer mudah mengantar motornya, setelah itu Krist dan Singto pergi dari sana.

Sebelum mengantar Singto pulang, Krist menghentikan motornya di sebuah restoran lebih dulu. Mereka makan siang bersama disana.

"Apa menurut mu aku akan tampak keren mengendarai motor tadi?" Tanya Krist.

"Ya" jawab Singto seadanya.

"Jane pasti akan menyukai ku 'kan?" Ucap Krist.

Sudah satu bulan Krist dan Singto saling mengenal, setiap mereka bicara Krist pasti selalu menyebut nama Jane hingga membuat Singto bosan mendengar nama itu terus.

Innocent Love ✓Where stories live. Discover now