chapter 1

1K 40 6
                                    

Ditengah malam issei baru selesai membeli dvd terbaru untuk koleksi mesum miliknya. Tiba-tiba Sekelebat cahaya melintas dan begitu terang, melewati nya begitu saja.

"Apa itu?, meteor kah?" Tanya issei terpaku. "Semoga aku menjadi raja harem, memiliki banyak gadis dengan oppai sebesar semangka" Lanjutnya berdoa.

Di belantara hutan. Meteor itu membentur tanah dengan sangat keras, membuat beberapa pohon terhempas serta menciptakan cekungan besar.

"Dimana ini?" Tanya boboiboy. "Bumi? Kenapa aku bisa ada di bumi" Lanjutnya.

Hal terakhir dirinya ingat adalah tertarik kedalam sebuah lubang cacing. Fang dan yaya mencoba menyelamatkannya namun gagal. Setelah itu hanya kegelapan.

"Boboiboy Halilintar!" ucap boboiboy bertanformasi. "Gerakan kilat!" Lanjutnya.

Cahaya merah bergerak sangat cepat. Dalam sekejap mata sudah berada di tempat atau kampung halamannya. Ada yang aneh!, kenapa pulau rintis hanya lautan.

"Komandan, Laksamana, siapapun!" ucap halilintar mencoba menghubungi melalui jam ditangannya. "Sialan!" Lanjutnya.

Sebuah lambang seperti lingkaran sihir muncul didepan halilintar dan menelan tubuhnya. Kini ada tiga boboiboy yaitu halilintar, gempa dan solar.

"Kenapa hanya tiga yang keluar?" Tanya halilintar pada gempa.

"Bodoh!. Karena hanya kita yang normal, itupun kau tidak tau" Balas solar mengejek.

"Kau!" Geram halilintar.

"Apa-apa? Mau lawan" Tantang solar.

Gempa hanya memandang datar. Pergulatan antara halilintar dan solar didepan nya. Pertengkaran mereka berhenti ketika jitakan tercinta mendarat.

"S-sakit" ucap halilintar/solar.

"Kita seperti ada di dunia lain" ucap gempa berpikir. "Kau tau sesuatu solar?" Lanjutnya bertanya.

"Hah!. Multiverse adalah sebuah alam semesta-" ucap solar di potong.

"Pendekkan!" Potong gempa.

"Heh yelah. Hipotesis mengatakan alam semesta itu ada banyak, sepertinya lubang cacing itu adalah pintu masuknya" ucap solar langsung ke pointnya. "Singkatnya kita ada didunia atau dimensi lain" Lanjutnya.

"Jadi sekarang kita harus apa?" Tanya halilintar.

"Pasrah saja" Jawab gempa.

"APA!" Teriak halilintar dan solar.

Buggh. Buggh.

Keduanya langsung terkapar dengan benjolan merah di topi mereka. Gempa menepuk-nepuk tangannya seperti membersihkan sesuatu.

"Kita kembali ke tempat awal" ucap gempa.

"Tapi itu keliatan dijepang. Lagipula untuk apa kesana lagi" ujar solar mengeluh.

"Karena kita jatuh disana. Siapa tau jalan kembali ada disana juga" Balas gempa membuat solar terdiam.

"Kembali!" ucap halilintar.

Gempa dan solar berubah menjadi bola cahaya lalu masuk kedalam tubuh halilintar. Kilatan petir melintasi udara dan kembali ke tempat semula.

🌪🌪🌪🌪🌪

Sepotong tubuh nampak tercabik-cabik oleh iblis liar yang asik menyantapnya. Kilat petir merah menyambar di langit. Tiba-tiba mulut penuh darah dibekap sesuatu. Matanya melirik kebelakang dan melihat tatapan merah menyeramkan.

Boboiboy: Elemental clash in dxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang