chapter 9

312 20 0
                                    

BoBoiBoy membeli minuman dari toko mesin. Dia melempar satu kearah Issei, dan di tangkap olehnya. BoBoiBoy membuka tutup botol dan meminum soda segar.

"BoBoiBoy, menurutmu Kiba pergi kemana?" Tanya Issei.

"Entahlah. Mungkin dia mencari pedang Excalibur" jawab BoBoiBoy setelah menengak minumannya.

"Ayo kita membantunya!. Tapi kalau ketahuan bochou" ucap Issei mengelus-ngelus pantat nya.

"Aku tidak tau, Rias punya kelainan" Gumam BoBoiBoy.

"Bukan!. Bukan seperti yang kau pikiran, memikirkannya saja membuat ku merinding" Teriak Issei. "Maksudnya menerima hukuman tamparan di pantat" Lanjutnya.

"Kau!. Ditampar di pantat, Hahahah" ucap BoBoiBoy tidak bisa menahan tawanya. "Sekolah tk ada disebelah sana Issei" Lanjutnya masih terkekeh geli.

"Tertawalah, sepuas mu" ucap Issei sudah muak.

"Aku akan membantunya. Tapi bagaimana dengan mu, kau bisa dihukum oleh Rias" ucap BoBoiBoy.

"Tenang saja aku sudah punya rencana sendiri" Balas Issei tersenyum.

"Biar ku tebak. Pura-pura mau ke rumah motohama atau Matsuda kan" ucap BoBoiBoy menebak.

"Bagaimana dia tau" batin Issei kaget.

BoBoiBoy dan Issei berpisah di persimpangan. Rencana baru akan dijalankan setelah matahari tenggelam sepenuhnya.

🌪🌪🌪🌪🌪

"Asia, aku akan pergi kerumah motohama. Jangan khawatir aku akan pulang, agak malam" ucap Issei sambil memakai sepatunya.

"Hati-hati" balas asia lembut.

Issei berlari namun melihat seseorang sudah berjongkok di atas dinding bangunan.

"Lambat" ucap BoBoiBoy menunjuk waktu di jamnya.

"Ya. Aku harus, membuat asia percaya" balas Issei memberi penjelasan.

"Yelah, banyak pula alasan" ujar BoBoiBoy.

BoBoiBoy menatapnya datar. Ia memakai jaket berwarna oranye hitam dengan topi dino. Didalam sekolah BoBoiBoy jarang memakai topi karena dilarang oleh peraturan.

"Jadi kita mulai dari mana?" Tanya Issei.

"Tidak tau" Jawab BoBoiBoy polos.

Issei mengerang. Jadi apa gunanya mereka melakukan ini, tapi tidak boleh untuk menyerah secepat itu. Mereka pergi ke kota untuk Melihat-lihat.

"Sumbangan untuk amal" ucap xenovia dan Irina mengemis.

"Pfftt... Hahahaha" Tawa BoBoiBoy lepas.

Wajah Irina dan xenovia memerah malu bercampur dengan rasa kesal. Issei buru-buru membekap mulut BoBoiBoy, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

"Apa yang terjadi Irina?" Tanya Issei.

Irina hanya mengaruk pipi kanannya dengan telunjuk sementara xenovia menatapnya dengan datar.

"Dia membeli patung dengan harga mahal. Menghabiskan seluruh uang kami" ucap xenovia.

"M-maaf" Cicit Irina.

Boboiboy: Elemental clash in dxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang