5. Siapa?

53 7 0
                                    

1 Tahun kemudian

Pagi ini Gyan sedang terburu-buru karena bangun telat di hari kedua perkuliahan di mulai sampai membuat seluruh penghuni lantai 2 keluar kamar karena langkah berisiknya.

Padahal Gyan sudah memasang banyak alarm tapi tetap bangun telat karena dia kemarin benar-benar kelelahan di tambah dia belum istirahat dengan baik selama 2 Minggu terakhir, rasanya Gyani sedikit menyesal mengemban amanah sebagai Presma* di semester baru ini. Namun ini juga keinginan nya karena nilai Gyan termasuk tinggi, ia suka berorganisasi dan terpilih sebagai Presma.

"Bang Gyaaann ga sarapan dulu?!?" Nadi berteriak dari lantai 2 melihat Gyan yang langsung berlari keluar rumah tanpa menyapa Dika yang sedang merapikan sisa kekacauan Gyan dan Aga semalam, mereka berdua bermain game sampai larut padahal esok paginya mereka sibuk.

"Astaga, sukurin dah telat udah tau Presma lagi sibuk-sibuknya malah main game semaleman, untung si Aga ga ikut kesiangan" omel Dika entah pada siapa.

-✿-

*Di kampus

Gyan tiba setelah berlari dari parkiran ke ruang BEM sambil meminta maaf kepada anggota yang lain karena keterlambatannya. Padahal sebenarnya dia tidak telat hanya tidak nyaman kalau anggotanya datang lebih dulu daripada dirinya yang posisinya ketua.

"Maaf ya semuanya gua telat"

"Gapapa, pak Ketu lagian ga telat kok masih pagi ini banyak yang belum Dateng juga" Harsa salah satu teman Aga menyahut supaya si ketua tidak merasa bersalah.

Saat melihat sekeliling ruangan dia melihat Aga yang sedang berkutat dengan laptop nya santai, ia pun mendekati Aga sambil menjitak kepala Aga.

Tuk

"Si gila komputer bukan nya bangunin gua, malah berangkat duluan"

"Bego gua lama-lama di jitak terus sama lu Gy~" Aga mengusap kepala yang tadi di jitak oleh Gyan.

"Lu kenapa tumben kesiangan, ga nyalain alarm? Nungguin lu kalau siap-siap tuh lama banget. Mending gua duluan" Aga melanjutkan kegiatan nya dengan komputer dan kode-kode yang Gyan tidak pahami itu.

"Nyalain tapi ga denger, gatau juga kenapa. Yaudah lah gua mau pantau yang lain dulu" Gyan pun meninggalkan Aga dengan heran dan pergi keluar memantau aula yang akan dipenuhi mahasiswa baru 1 jam lagi.

"Tumben ga teriak-teriak kenapa nih anak semalem masih berisik perasaan"

Gyan terheran karena Aga menjawab dengan nada sangat kelewat tenang, biasanya Aga akan berteriak sampai telinga Gyan sakit, apalagi Aga biasanya berteriak tidak peduli tempat.

-✿-

"Masak Nad?" Dika berhenti sebentar sebelum masuk kamar mandi.

"Iya bang gua mau main sama temen, sekalian lewat kampus bisa kasih bekal buat bang Gyan sama bang Aga mereka ga sempat sarapan tadi" balas Nadi.

"Oh oke, hati-hati"

-✿-

"Abang Gyan" Setibanya dikampus, Nadi langsung pergi ke ruangan BEM ternyata disana ada Aga, jadi ia tidak perlu repot mencari Aga.

"Loh Nadi ngapain kesini? Ada kelas dadakan?" Gyan heran karena mahasiswa lama seharusnya masuk masih Minggu depan tapi kenapa Nadi ada disini.

"Engga ada bang, gua cuma mau anter makanan buat kalian berdua soalnya pagi-pagi udah main berangkat aja ga sarapan. Jadi BEM kan cape apalagi pas masa ospek seharian di kampus" Nadi tersenyum dengan mata berbinar nya sambil menyerahkan bekal yang ia siapkan kepada Gyan.

IGNOSCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang